Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pisang Plenet, Camilan Pinggir Jalan di Semarang

Pembuat pertama adalah Javar, kemudian saat ini diteruskan oleh anaknya, Toerdi, 82 tahun bersama cucunya Triyono, 54 tahun. Pisang Plenet Mbah Toerdi ini biasa dijajakan di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah.

Namun, saat ini Anda tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati manisnya Pisang Plenet Mbah Toerdi, yang saat ini hadir di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra, Jakarta.

Agenda kuliner yang menghadirkan lebih dari 70 kuliner legendaris dari berbagai daerah ini hadir pada 8-19 Agustus 2018.

“Kita sudah tiga generasi, dari nenek saya kemudian bapak saya, baru saya. Saat ini tinggal saya dan bapak yang meneruskan. Bapak saat ini masih jualan di Jalan Pemuda, Semarang,” ujar generasi ketiga Pisang Plenet Mbah Toerdi, saat ditemui di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Seperti namanya, pisang plenet adalah pisang kepok yang dibakar, lalu dipenyet agar menjadi pipih dan diberi margarin. Pisang akan ditumpuk sebanyak empat buah, kemudian diberikan berbagai topping di setiap tumpuknya sesuai keinginan pembeli.

Kampoeng Legenda dihadirkan dalam rangka memperingati HUT ke-73 RI sekaligus melestarikan dan mengenalkan kuliner legendaris sebagai citra bangsa Indonesia kepada generasi milenial.

Lebih dari 70 kuliner legendaris dari berbagai daerah didatangkan di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra. Diantaranya, Asem-asem Koh Liem (1978) dari Semarang, Gudeg Yu Djum (1950) dari Yogyakarta, Nasi Jamblang Mang Dul (1970) dari Cirebon, Kupat Tahu Gempol (1965) dari Bandung, Sate Padang AjobRamon (1983) dari Padang, dan masih banyak lagi.

https://travel.kompas.com/read/2018/08/10/090700827/pisang-plenet-camilan-pinggir-jalan-di-semarang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke