Desa Ketapanrame di Mojokerto Jadi Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

KOMPAS.com - Desa Wisata Ketapanrame di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 (ADWI 2023).

Pengumuman disampaikan dalam malam penganugerahan ADWI 2023 di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (27/8/2023).

Adapun berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini, pertama kalinya ada penghargaan Desa Wisata Terbaik ADWI 2023 untuk satu desa. Ini merupakan penilaian dan penentuan dari dewan juri yang besifat mutlak.

"Selamat saya ucapkan kepada 75 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Minggu malam. 

"Jadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus tetap mengembangkan desa wisata yang berkualitas dan berkelas dunia," imbuhnya. 

Pada 2023, sebanyak 75 desa wisata terpilih sebagai yang terbaik dari total 4.573 desa wisata yang berpartisipasi tahun ini.

Selain kategori Desa Wisata Terbaik, penilaian ADWI terbagi menjadi sejumlah kategori yang meliputi Daya Tarik Pengunjung, Suvenir, Homestay dan Toilet, Digital dan Kreatif, serta Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE.

Ada juga kategori Desa Wisata Maju, Desa Wisata Berkembang, dan Desa Wisata Rintisan.

Masyarakat juga diberi waktu untuk memilih langsung kategori Desa Wisata Favorit dengan menyukai video desa yang diunggah di akun YouTube Kemenparekraf.

Ketapanrame adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, dengan luas wilayah pedesaan 345.642 hektar. 

Saat berada di desa ini, wisatawan akan mendapat banyak sekali pilihan alternatif wisata, mulai dari wisata alam, wisata kreasi, wisata budaya, dan edukasi.

Dilansir dari laman Jejaring Desa Wisata yang dikelola oleh Kemenparekraf, wisata alam di Ketapanrame antara lain Sumber Gempong, Air Terjun Dlundung, dan kebun kopi. Untuk wisata buatan, ada Taman Ghanjaran dan Taman Kelinci. 

Untuk wisata budaya, wisatawan bisa mencoba pencak silat, bantengan, gamelan, dan tari Mayang Rontek. Bagi yang tertarik wisata edukasi, bisa menanam padi, membajak sawah, budidaya maggot, dan pembuatan jamu. 

Desa wisata ini juga telah dilengkapi homestay yang dengan fasilitas cukup memadai, area parkir, spot foto, tempat kuliner, mushola, toilet, hingga kios suvenir.