KOMPAS.com - Hari Sumpah Pemuda diperingati pada 28 Oktober setiap tahunnya. Salah satu cara memperingati Hari Sumpah Pemuda adalah dengan mengunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berlokasi di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Melansir dari Kompas.com (25/10/2023), gedung Museum Sumpah Pemuda dulunya merupakan indekos para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau STOVIA, sekaligus tempat berkumpulnya para pelajar dari berbagai kalangan pada masa itu.
Bangunan museum ini bergaya neoklasik, konstruksi bangunannya pun masih tampak kokoh meski sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Pengunjung Museum Sumpah Pemuda bisa menyaksikan ruangan kongres yang berisi podium dan diorama. Adapula koleksi benda-benda yang berhubungan dengan pelaksanaan Kongres Pemuda II, seperti replika biola WR Supratman, radio, sepeda, vespa, dan sebagainya.
Sebelum keluar dari gedung Museum Sumpah Pemuda, terdapat media interaktif berupa layar untuk merekam video singkat berisi ucapan harapan dan tekad setiap pengunjung dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
Selain mengunjungi museum, kamu bisa berkeliling ke sejumlah tempat wisata dekat Museum Sumpah Pemuda, sebagai berikut:
Sekitar satu kilometer dari Museum Sumpah Pemuda, kamu bisa menjumpai Museum Kebangkitan Nasional. Di museum ini, pengunjung bisa mengetahui lahirnya organisasi pemuda pertama di Indonesia, yakni Budi Utomo.
Sejarah Museum Kebangkitan Nasional masih berkaitan dengan Museum Sumpah Pemuda. Sebab, mengutip Kompas.com (14/5/2023), Museum Kebangkitan Nasional dulunya adalah gedung para pelajar Stovia, yaitu sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia (sekarang Jakarta) pada zaman Belanda.
Oleh sebab itu, kamu akan menemukan koleksi alat kesehatan di museum ini. Selain koleksi alat kesehatan, kamu bisa melihat asrama pelajar Stovia.
Wisata dekat Museum Sumpah Pemuda selanjutnya adalah Gedung Joang 45 atau Museum Joang 45. Lokasinya berada di Jalan Menteng Raya Nomor 31, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, sekitar 1,9 km dari Museum Sumpah Pemuda.
Melnasir dari Kompas.com (17/8/2022), gedung yang dibangun pada 1938 ini, mulanya adalah sebuah hotel yang dikelola oleh keluarga L.C. Schomper, seorang berkebangsaan Belanda yang tinggal di Batavia (sekarang Jakarta).
Pada masa penjajahan Jepang, Gedung Joang 45 digunakan sebagai lokasi program pendidikan politik pemuda Indonesia yang dibiayai Jepang. Namun, arena pengajarnya kebanyakan orang Indonesia, maka materi pembelajaran yang diberikan yakni semangat merebut kemerdekaan dari Jepang.
Usai kemerdekaan RI, Gedung Joang 45 ditetapkan menjadi gedung bersejarah atau cagar budaya sejak 1972. Barulah pada 19 Agustus 1974, Geduang Joang 45 ditetapkan menjadi museum.
Jika ingin berjalan-jalan di area terbuka, kamu bisa mampir ke Taman Lapangan Banteng. Jaraknya sekitar 2,1 km atau lima menit berkendara dari Museum Sumpah Pemuda.
Ada berbagai kegiatan wisata murah meriah yang bisa dilakukan wisatawan, seperti jogging, bersepeda, basket, atau sekadar duduk santai. Terdapat amphitheatre dengan dua buah kolam berukuran besar di depannya.
Pada akhir pekan, pengunjung bisa melihat air mancur warna-warni yang menari diiringi lagu-lagu kebangsaan. Taman Lapangan Banteng juga kerap menjadi lokasi pameran, salah satunya adalah pameran Flona.
Galeri Nasional merupakan museum seni rupa di Jakarta Pusat. Pengunjung bisa menyaksikan beragam karya seni rupa yang dipamerkan seperti lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, fotografi, seni kriya, dan seni instalasi.
Mengutip Kompas.com (9/3/2022), Galeri Nasional memiliki sekitar 1.785 koleksi karya seniman asal Indonesia dan mancanegara. Sebut saja karya seniman terkenal seperti Raden Saleh, Hendra Gunawan, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, Barli Sasmitawi Nata, Trubus, dan lainnya.
Jarak Museum Sumpah Pemuda ke Galeri Nasional sekitar 2,7 km atau sekitar enam menit berkendara. Lokasinya tepat berada di seberang Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Setelah puas keliling Museum Sumpah Pemuda, kamu bisa nongkrong sore di Taman Ismail Marzuki (TIM), yang berjarak sekitar 2,7 km dari museum.
Pengunjung bisa menjumpai aneka atraksi menarik di TIM, seperti galeri seni, planetarium, pusat pelatihan seni, museum, teater, perpustakaan, wisma seni, dan masih banyak lagi.
TIM menjadi pilihan tempat untuk nongkrong sore di ibu kota. Selain berbagai aktivitas menarik, kamu bisa menemukan beragam kuliner di kawasan ini.
Ada tempat berburu baju bekas layak pakai alias thrifting dekat Museum Sumpah Pemuda, yakni Pasar Senen. Jaraknya hanya satu km dari Museum Sumpah Pemuda.
Mengutip dari Kompas.com, Senin (7/6/2021), salah satu lokasi thrifting pakaian yang bisa didatangi adalah Pasar Jaya Senen di lantai 3. Pengunjung bisa menjumpai beragam pakaian bekas impor yang masih layak pakai dengan harga terjangkau.
Mulai dari baju, jaket, celana, kaos, sweater, dan sebagainya. Ada beberapa kios yang menawarkan pakaian bekas layak pakai itu, sehingga pengunjung bisa menjumpai beragam pilihan.
Selain bangunan bersejarah, kamu juga bisa menjajal wisata kuliner di dekat Museum Sumpah Pemuda. Berjarak sekitar 240 meter dari Museum Sumpah Pemuda, kamu bisa menjumpai toko roti legendaris, yakni Maison Weiner.
Maison Weiner merupakan salah satu toko roti tertua di Jakarta yang sudah berdiri sejak 1939. Mulanya, toko roti ini bernama Bengkel Koewe Weiner.
Maison Weiner menjajakan beragam kue, termasuk kue Eropa seperti sourdough yang terbuat dari ragi. Selain itu, pengunjung bisa menjumpai mesin mixer roti lawas yang sudah ada sejak 1939.
https://travel.kompas.com/read/2023/10/28/153500027/7-wisata-dekat-museum-sumpah-pemuda-banyak-bangunan-bersejarah