Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Penyebab "Overtourism", Tak Hanya Jumlah Wisatawan yang Banyak

KOMPAS.com - Overtourism artinya wisatawan berlebihan dalam bahasa Indonesia. Namun, kondisi ini tak hanya disebabkan oleh jumlah turis yang tinggi.

"Overtourism itu indikatornya sangat kualitatif. Masyarakat lokal sudah mulai merasa terganggu oleh kehadiran wisatawan," ujar pengamat pariwisata sekaligus Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gede Pitana.

Sebaliknya, bila wisatawan sudah merasa terganggu dengan padatnya suatu obyek atau tempat wisata, bisa dikatakan overtourism.

Pitana menggambarkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) Bali yang lebih tinggi pada 2018-2019.

Sementara itu, pada 2023, tercatat hanya 5,3 jutaan wisman ke Bali. Meski demikian, angka ini sudah melampaui target sebesar 4,5 juta wisman pada 2023.

"Dengan demikian, kita tidak bisa mengandalkan hanya dari segi angka-angka atau jumlah wisatawan," kata Pitana.

Lebih lanjut, Pitana memaparkan tiga penyebab overtourism, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/2/2024). Berikut ini pemaparannya.

1. Infrastruktur yang tidak mendukung

Bukan padat penduduk, melainkan padat bangunan di sebuah destinasilah yang menyebabkan overtourism.

Pitana mencontohkan Bali. Sulit mencari tempat parkir di mal sekitar Bali. Pertokoan juga berjejer sepanjang jalan, tanpa menyisakan banyak ruang.

"Akhirnya menghabiskan badan jalan untuk tempat parkir. Kiri dan kanan. Dulu mungkin enggak masalah, tetapi sekarang, satu keluarga di Bali, setidaknya punya satu atau dua mobil," ungkap Pitana.

2. Distribusi wisatawan yang tidak merata

Satu destinasi biasanya memiliki beberapa daya tarik. Bila sebagian tempat wisatanya penuh, sedangkan lainnya kosong, rasa overtourism pun bisa muncul dalam kondisi ini.

Bali yang dibagi menjadi beberapa wilayah, misalnya. Bali selatan banyak dikunjungi wisatawan, sedangkan minat wisatawan pada sisi Bali lainnya tidak begitu tinggi.

"Bali itu kan luas, tetapi wisatawan menumpuk di satu sisi. Di Nusa Dua, Ubud, Sanur, Kuta, dan sekitarnya. Hanya itu saja," tutur Pitana.

Padahal, menurut Pitana, hutan, sawah, dan perkebunan di Bali Barat masih luas. Masih ada Pantai Tulamben di Bali timur, juga Pantai Lovina di Bali utara.

3. Perilaku buruk wisatawan

Setiap destinasi tentu memiliki budaya yang diterapkan menjadi aturan di semua tempat wisatanya. Selain warga lokal, wisatawan juga perlu menghormati, bahkan mengikuti budaya yang sudah ada.

Kembali mencontohkan Bali, Pitana menganggap wisatawan, khususnya mancanegara, yang tidak mengikuti budaya setempat bisa menyebabkan overtourism.

  • Target 7 Juta Kunjungan Wisman di Bali Tahun 2024, Tanpa Overtourism
  • Wisatawan Numpuk di Selatan, Pariwisata Bali Perlu Pemerataan Akses dan Atraksi
  • Desa Wisata Bondalem di Bali, Punya Spot Diving dan Lihat Lumba-lumba

Misalnya, pura yang dianggap sebagai tempat suci masyarakat Bali justru asal disinggahi dan difoto oleh wisatawan.

"Jadi, itu yang membuat warga lokal emosional dan mengatakan, 'Kami tidak butuh wisatawan'," kata Pitana.

https://travel.kompas.com/read/2024/02/20/170500227/3-penyebab-overtourism-tak-hanya-jumlah-wisatawan-yang-banyak

Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke