Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Barongsai hingga Takana Jo Kampuang

Kompas.com - 09/02/2008, 14:05 WIB

Masyarakat Tionghoa di Padang ini sesungguhnya juga bukan penutur bahasa Tionghoa atau Mandarin. ”Sehari-harinya, masyarakat Tionghoa di Padang ini memakai bahasa Minang. Kalau ada orang Tionghoa dari luar Padang pasti segera tampak karena bahasa yang mereka gunakan berbeda,” papar Anwar Wijaya, Ketua Rayon Marga Huang.

Pendapat ini diperkuat oleh Erniwati, peneliti masyarakat Tionghoa di Padang. Dalam buku Asap Hio di Ranah Minang, dia mengemukakan bahwa masyarakat Tionghoa yang bermukim di daerah Pecinan, Padang, berbahasa Minangkabau dengan logat Tionghoa.

Dan, dengarlah. Seusai manggung di depan klenteng, kelompok Gambang Long See Tong kembali ke rumah keluarga Lie-Kwee dan menghibur anggota keluarga dari suku itu. Lagu yang mereka bawakan tidak saja lagu Mandarin, tetapi juga lagu Minangkabau seperti Takana Jo Kampuang serta Minangkabau. Bahasa itu sudah menjadi bahasa mereka sendiri.

Intensi Imlek

Tepat saat pergantian tahun, petugas klenteng membunyikan lonceng raksasa serta beduk. Persembahyangan yang diikuti seluruh pengurus klenteng serta umat juga dilakukan tepat pada pergantian tahun.

Bau dupa serta asap hio memenuhi ruangan klenteng yang sudah berusia 111 tahun itu. Kira-kira, 1.000 umat berdoa menyambut tahun yang baru. Sebagian berasal dari luar Padang.

Sebagian umat yang sudah selesai bersembahyang membeli burung pipit yang dijual di pintu keluar klenteng. ”Burung ini simbol membuang sial,” kata Mira, warga Tionghoa yang merayakan Imlek.

Di tangannya, seekor burung pipit yang dibeli Rp 1.000 dibungkus dengan kertas coklat. Setelah bungkus dilepas dan burung terbang, wajah Mira tampak gembira.

”Tahun ini kami secara khusus berdoa agar Indonesia terhindar dari bencana seperti yang banyak terjadi pada tahun yang baru lalu,” kata Indra Budi Dermawan lagi.

Untuk itu, dia menggagas pemasangan 500 lampion di klenteng. Cahaya lampion diharapkan bisa memberikan terang pada tahun yang baru. Intensi doa tahun baru yang melibatkan kepentingan negara dan bangsa ini, menurut Indra, jauh lebih bermakna ketimbang dana yang harus dikeluarkan untuk mempersiapkan lampion.

Inilah Imlek Kota Padang. Dari kemeriahan seluruh masyarakat, asap hio, serta burung pipit yang terbang bebas, ada harapan untuk masuk ke tahun Tikus Tanah ini dengan lebih baik lagi. Gong Xi Fa Chai! (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com