Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (43)

Kompas.com - 05/05/2008, 08:07 WIB

Di bawah umbul-umbul yang dipasang para pekerja untuk persiapan perayaan 15 tahun hari jadi negara, saya mengagumi kebesaran Respublika Alangy, Lapangan Republik. Di lapangan yang dikelilingi gedung-gedung berbentuk kotak balok khas Rusia, berdiri monumen tinggi yang bernama Monumen Kemerdekaan. Di atas monumen itu bertengger lambang kejayaan Kazakhstan – seorang ksatria yang berdiri tegak di atas macan tutul terbang. Ksatria ini adalah replika Altyn Adam atau Manusia Emas, patung dari zaman Sebelum Masehi yang disusun dari ribuan keping emas. Altyn Adam, visi masa depan Kazakhstan yang gemilang.

Macan tutul dipilih Nazarbayev sebagai lambang kemajuan ekonomi Kazakhstan. Waktu itu, keempat macan ekonomi Asia – Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, dan Thailand, cukup memukau Nazarbayev. Daripada meniru menjadi macan, negeri ini kemudian memilih macan tutul untuk lambang kemakmuran ekonominya. Lima belas tahun berselang, si macan tutul telah menunjukkan taringnya sebagai negara yang makmur, sedangkan si macan dari Indonesia sudah ompong giginya diterjang badai ekonomi.

Saya terus menyusuri taman-taman di sekitar Respublika Alangy yang kini berlapis salju tebal. Di pinggir jalan kecil, saya melihat ada tubuh manusia yang berbaring di atas trotoar. Dilihat dari dekat, ternyata bukan hanya satu orang, melainkan sepasang sejoli yang memadu cinta. Keduanya orang Kazakh. Si cowok berbaring di atas salju, dan si gadis berbaring di atas tubuh kekasihnya. Mereka memadu asmara di pinggir jalan, sama sekali tidak peduli dinginnya es dan orang-orang yang lalu lalang. Dunia hanya milik mereka berdua. Para pejalan kaki pun tak ambil pusing. Mungkin pemandangan ini sudah biasa.

Kazakhstan, di tengah persimpangan identitas, membuat saya jadi bertanya-tanya, "Apakah ini masih Asia?"


(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com