Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (73)

Kompas.com - 16/06/2008, 09:34 WIB

Dan memang jalan paralel inilah yang akan membawa saya menuju tanah impian. Dengan tergesa dan berbisik, Bakhtiyor menggiring kami berdua melintasi pembatas jalan dan begitu saja masuk ke jalan punya Kyrgyzstan. Di sana sudah ada mobil hitam dengan kaca tak tembus pandang menunggu. Yang punya pun berkaca mata hitam, gagah. Orang Kirghiz tulen.

Tanpa banyak berkata-kata lagi, kami berdua dilempar masuk di kursi belakang, dan mobil terus melaju ke arah Kyrgyzstan. Penyelundupan ini pun dimulai.

Mobil ini melaju tanpa henti. Saya melihat di jalan seberang sana, pos perbatasan Uzbekistan, komplet dengan ruang karantina yang dicat biru-putih-hijau, warna bendera Uzbekistan. Mulus, satu pos perbatasan terlewati, karena kami sudah berada di Kyrgyzstan.

Pos perbatasan Kyrgyzstan pun terlihat begitu saja di seberang jalan sana. Warna merah menyala, seperti warna bendera negara ini. Ukurannya kecil dan sederhana, kalau dibandingkan dengan perbatasan Uzbekistan. Tingkat pengamanan perbatasan memang berbanding lurus dengan tingkat ekonomi kedua negara.

Kedua jalan sejajar ini bertemu di sebuah titik tak terlalu jauh dari pos perbatasan Kyrgyzstan. Sekarang saya sudah benar-benar berada dalam wilayah Kyrgyzstan, menyelundup tanpa visa. Mobil supir Kirghiz berhenti di persimpangan ini, menunggu Bakhtiyor aka yang datang sepuluh menit kemudian.

Saya melihat Bakhtiyor menyelipkan uang 8.000 Sum, sekitar 6 dolar, kepada supir Kirghiz itu, yang sebenarnya minta dibayar jauh lebih banyak. Supir Kirghiz hanya menyetir sekitar 200 meter dan sudah mendapat imbalan begitu besar. Beginilah bisnis selundup-menyelundupkan mendatangkan pemasukan bagi mereka-mereka yang cerdas.

Dari sinilah petualangan penyelundupan Kyrgyzstan kami dimulai.

Negeri Kirghiz selalu identik dengan gunung-gunung tinggi bertudung salju putih. Sejauh mata memandang, barisan gunung berhias cantik. Kontras dengan Lembah Ferghana-nya Uzbekistan yang datar.

Kota kecil Qadamjoy sudah mulai kelihatan. Kota ini nampak tidak jauh berbeda dengan Vuadil di Uzbekistan sana. Tetapi wajah-wajah Mongoloid khas orang Kirghiz bermunculan di mana-mana. Tak lupa dengan ak kalpak, topi tradisional Kirghiz yang menjulang tinggi.

Slogan-slogan tentang kejayaan Kyrgyzstan bertebaran di mana-mana. Semuanya ditulis dengan huruf Rusia. Walaupun sesaat sesudah merdeka negara ini pernah bertekad untuk menghapuskan huruf Rusia dan beralih ke huruf Latin, sampai sekarang yang nampak sudah diganti ke huruf Latin cuma plat nomer mobil saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com