Lalu Malyutin menggambari tubuh boneka tadi dengan pakaian tradisional wanita Rusia, lengkap berhiaskan kerudung. Dalam gambar itu terlihat si wanita sedang mendekap seekor ayam jantan berwarna hitam. Sementara tujuh 'saudara' dari wanita itu kemudian di simpan di dalam boneka pertama. Mulai dari laki-laki, perempuan, hingga yang terakhir bersosok bayi.
Boneka mainan yang kemudian menjadi sangat digemari oleh anak-anak di Rusia itu pun menyimpan pesan mendalam tentang kuatnya kasih sayang seorang ibu dan semangat kekeluargaan. Sebuah cara penyampaian yang sangat sederhana, untuk pesan yang begitu mendalam.
Nama Matryoshka juga tidak dipilih dengan sembarangan. Konon, kala boneka itu diciptakan, Matryona adalah sosok wanita cantik yang sangat populer di negeri ini. Nama itu juga menjadi nama umum wanita-wanita Rusia, mungkin seperti nama Dewi di Indonesia. Serapan dari istilah latin 'mater' yang berarti ibu, pun makin memperdalam makna Matryoshka.
Kreasi ini pertama kali diproduksi secara massal di Moskwa, dan dijual dengan harga yang cukup mahal. Namun seusai Paris Fair tahun 1900 yang merupakan hajatan kelas dunia di jaman itu, banyak orang mulai mengenal dan ingin mengembangkan seni ini. Dalam Festival tadi, seorang wanita Rusia bernama Mamontova membawa dan memperkenalkan Matryoshka. Ia kemudian mendapatkan penghargaan medali perunggu atas usahanya itu.
Produksi massal pun lalu berpindah ke Sergiyev Posad, sebuah kota kecil di pinggiran Moskwa. Hanya butuh waktu beberapa tahun, kegiatan pembuatan kerajinan tangan ini kemudian menjadi mata pencarian bagi hampir seluruh penduduk Sergiyev Posad. Hebatnya, meski telah berkembang luas dengan permintaan pasar yang melimpah, hingga hari ini Matryoshka tetap menjadi boneka kayu buatan tangan.
Biasanya, boneka terkecil yang ukurannya sedikit lebih besar dari ibu jari adalah yang pertama dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan boneka yang lebih besar. Begitu selanjutnya, sampai satu set Matryoshka rampung. Satu set biasanya berjumlah lima sampai tujuh boneka. Tapi rekor keluarga Matryoshka terbesar yang pernah di buat di Rusia adalah 72 buah.
Kini kreativitas Matryoshka pun makin berkembang. Salah satu yang paling menarik adalah ketika Rusia memasuki masa Perestroika. Matryoskha mulai dikreasikan dengan figur-figur para pemimpin Rusia, mulai dari Mikhail Gorbachev, Yuri Andropov, Konstantin Chernenko, Nikita Khrushchev dan Josef Stalin, serta yang terkecil adalah Vladimir Lenin diciptakan dalam bentuk Matryoshka. Versi terbaru pun sempat muncul, mulai dari Vladimir Putin, Boris Yeltsin, Mikhail Gorbachev, Joseph Stalin, dan tetap yang terkecil Vladimir Lenin.
Terakhir, sosok pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden bahkan tokoh utama novel karya JK Rowling, Harry Potter pun pernah dibuat dalam bentuk Matryoshka, dan menjadi sangat populer di Rusia.
Sayangnya, toko dua lantai dengan dominasi warna hijau dan putih di pusat pertokoan kota Chelyabinsk itu tak menjual koleksi-koleksi "modern" dalam figur tokoh-tokoh tersebut. Tapi bukankah menarik jika ide itu dipakai pula di Indonesia? Terbayangkah jika wajah wayang golek dengan karakter cakil yang paling terkenal itu dimodifikasi dengan wajahnya. Hmmm,... bakal laris enggak ya?
(Bersambung)