Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (36): Dimabuk Arak

Kompas.com - 22/09/2008, 07:55 WIB

          “Walaupun agamanya sama, tetapi perbedaannya jauh sekali.”

Orang Nepal punya kebiasaan makan larut malam. Kami baru makan setengah sebelas malam. Menunya adalah dhal bat. Piringnya dari logam, beruas-ruas. Satu ruas untuk nasi, dua ruas untuk dua macam lauk pauk, dan satu lagi untuk yoghurt. Mereka makan di lantai, tanpa sendok. Nasi dicampur yoghurt, lalu diaduk dengan sayuran.

Saya semula kelaparan, tetapi karena makanan sudah siap selarut ini, nafsu makan pun sudah jauh berkurang. Malamnya, istri Pushkar menyodori minuman berwarna putih - arak beras. Saya berusaha menolak, tetapi tak enak dengan keramahan mereka.

Dua teguk saja. Lima belas menit sesudahnya, kepala saya berat. Tiga puluh menit sesudahnya saya ambruk.

Saya tidur di dapur. Tikus berlarian ke sana ke mari. Cicitnya membangunkan tidur saya yang sedang mabuk. Saya cuma berharap tidak ada yang nyasar berlompatan ke wajah.

          “Kami benar-benar minta maaf,” kata Pushkar dan istrinya dengan wajah serius, “Untung kamu tidak apa-apa. Percayalah, kami bukan orang yang berniat jahat.”

Mereka takut saya berprasangka yang bahwa mereka berhati jahat sengaja meracuni orang asing untuk dirampok.

Sungguh tak pernah saya berpikir seperti itu. Kehangatan dan keramahtamahan keluarga sederhana ini sudah begitu menyentuh hati.

(Bersambung)


Note: Perlu dicatat di sini, ketika Agus mengunjugi Nepal negeri ini masih berbentuk kerajaan. Pada 11 Juni 2008 Raja Gyanendra, Raja terakhir Nepal, terusir dari istananya. Kelompok Maois mendapat dukungan rakyat membentuk Nepal menjadi negara republik.

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com