Paspor saya hanya dilihat sekilas. Visa dicek di bawah lampu yang biasanya dipakai untuk memerika uang palsu. Di tembok tertera daftar negara rawan yang harus melaporkan diri ke polisi setibanya di Pakistan, antara lain Afghanistan, Bangladesh, Israel, Iraq, Bhutan, Nigeria, Yemen, Serbia, dan tak lupa tentunya, India.
Sejurus berikutnya, saya sudah berada di dalam bus menuju Lahore, 30 kilometer dari perbatasan. Wajah Pakistan yang nampak di sini sungguh kontras dengan India sana. Jalan bolong-bolong, barisan rumah kumuh, debu yang mengepul di mana-mana, membuat saya merasa seperti berada di padang pasir. Ini adalah dunia lain yang hanya terletak beberapa jengkal dari tanah India. Pakistan, dunia terlarang yang hanya hidup dalam bayang-bayang dan imajinasi orang India.
(Bersambung)
_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!