Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Kota Lama Dapat Jadi Daya Tarik Wisata

Kompas.com - 30/05/2009, 05:18 WIB

KOMPAS.com - Penggalian tim penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta pada 18-27 Mei lalu, yang membuahkan penemuan bekas struktur bangunan Benteng Kota Lama menuai secercah harapan. Nilai kesejarahan mengenai benteng tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata di Kawasan Kota Lama.

Dalam ekskavasi yang dilakukan di dua titik, tim penelitian menemukan bekas pondasi, sekitar 500 artefak perkakas rumah tangga, dan bekas tatanan batu bata. Hasil temuan itu mengindikasikan bahwa benteng dengan lima sisi tersebut pernah berdiri mengelilingi kawasan Kota Lama pada rentang waktu 1756-1824.

Meskipun masih terdapat pro-kontra terhadap dugaan waktu berdirinya, banyak pihak menyambut positif terhadap asumsi keberadaan benteng itu sendiri.

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) Surahman, Jumat (29/5), menyatakan, keberadaan Benteng Kota Lama dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata Kota Semarang. Nilai kesejarahan dapat digunakan sebagai alat promosi untuk pengembangan kawasan Kota Lama secara komprehensif.

"Keberadaan benteng tersebut menjadi nilai tambah yang dapat ditawarkan kepada pihak swasta untuk berinvestasi di Kota Lama. Selain itu, juga menjadi daya tarik wisata bagi turis yang berkunjung," katanya.

Perancang dan perencana bangunan Widya Wijayanti menuturkan, Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan III Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang M Farchan mengatakan, penemuan arkeologis Benteng Kota Lama dapat memperkaya data kesejarahan. Hasilnya dapat untuk mengetahui morfologi perkembangan kota dari masa ke masa.

Ketua tim peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta Sugeng Riyanto mengakui, masih terdapat kemungkinan lain dari hasil penggalian yang dilakukan timnya. Namun, asumsi terkuat berdasarkan hasil temuan itu merujuk pada keberadaan Benteng Kota Lama.

Penggalian tersebut didasarkan pada garis imajiner (deliniasi) Benteng Kota Lama yang terdapat pada peta tahun 1800. Temuan itu mempertegas keberadaan benteng yang sudah pernah diterbitkan di peta, katanya.

Sugeng menambahkan, hasil penemuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan riset lebih lanjut, pendidikan formal dan non formal, serta untuk pengembangan kepariwisataan. Pemkot Semarang dapat menayangkan papan informasi mengenai Benteng Kota Lama yang dapat menarik pengunjung, ucapnya.

Ahli sejarah dari Universitas Diponegoro Dewi Yuliati mengungkapkan, penemuan pondasi dan artefak tersebut belum sepenuhnya membuktikan sebagai peninggalan Benteng Kota Lama.

Berdasarkan literatur dengan judul Oud en Nieuw Oost Indie yang berisi tentang perjalanan pengelana Belanda Francois Valentijn, keberadaan Benteng Kota Lama telah ada sejak 1724. "Yang lebih meragukan, benteng tersebut diduga dirubuhkan untuk pembangunan rel kereta api, padahal rentang waktunya terlalu jauh," ucap Dewi. (ILO/UTI)   

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com