Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ulu Juku", Racikan Ikan Para Calon Guru

Kompas.com - 18/08/2009, 08:17 WIB

”Kami memang cuma membeli kepala ikannya. Dagingnya juga beli, tetapi tidak banyak, sekadar untuk menu daging ikan goreng kentucky saja,” tutur Nadjamuddin.

Selain memesan ke tempat-tempat pelelangan ikan di Makassar, Ulu Juku mendapatkan kepala ikannya dari perusahaan eksportir daging ikan kakap. ”Yang diekspor kan dagingnya saja. Kepalanya jadi side product, jadi kami beli,” ungkap Nadjamuddin yang sehari-hari masih terlibat langsung menjaga meja kasir di RM Ulu Juku 2 di Jalan AP Pettarani, Makassar.

RM Ulu Juku pertama kali buka tahun 2005, didirikan empat orang, yakni Ahmad Hidayat, Rahmin Nurma, Nursida, dan Nadjamuddin sendiri. ”Kami sepakat mendirikan bisnis rumah makan sejak tahun 2000, waktu itu masih berupa warung bakso,” kenang Nadjamuddin.

Empat orang tersebut adalah para calon guru, alumni Universitas Hasanuddin dan IKIP Makassar. Nadjamuddin sendiri bergelar sarjana ilmu pendidikan dari IKIP Makassar (yang sekarang menjadi Universitas Negeri Makassar). ”Sejak kuliah, kami sudah mencoba-coba berbisnis makanan,” tuturnya.

Pada perkembangannya, mereka berempat tak puas dengan hanya menyajikan bakso. Mereka lalu memikirkan inovasi yang bisa dilakukan terhadap makanan khas Makassar, yang sebagian besar berbahan dasar ikan. ”Kami akhirnya memutuskan mengolah kepala ikan dengan resep kami sendiri,” kata Nadjamuddin.

Rumah makan pertama di Jalan Abdullah Daeng Sirua ternyata mendapat respons positif dari masyarakat Makassar. Setiap waktu makan siang, baik pada hari kerja maupun hari libur, rumah makan itu selalu penuh sesak.

Hingga akhirnya diputuskan untuk membuka cabang di Jalan AP Pettarani yang diberi nama RM Ulu Juku 2. ”Di sini kami hanya mengontrak. Sebentar lagi kami akan pindah ke bangunan milik sendiri di Jalan Racing Center Nomor 99A, Makassar,” tutur Nadjamuddin.

Menu kepala ikan di RM Ulu Juku pun menambah warna baru bagi kekayaan kuliner di Kota Angin Mamiri ini. (DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com