Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedas Segar Rujak Soto

Kompas.com - 25/01/2010, 19:56 WIB

Dia kembali mengulek sesuatu, yang rupanya pisang kluthuk (pisang batu) muda. Selain dipercaya dapat menyedapkan masakan, pisang yang banyak bijinya itu juga bisa mengobati panas dalam.

Setelah dicampur dengan air asam dan petis, ulekan bumbu kacang itu barulah ditambah dengan sayur-mayur berupa kangkung, kacang panjang, kubis, tahu, dan tempe. Bisa juga ditambah dengan cingur atau moncong sapi.

Rujak usai dibikin. Mbak Lastri lantas menuangkan kuah soto babat sapi ke dalam mangkuk berisi rujak yang sudah ditambah dengan irisan lontong. Asap mengepul, mengalirkan aroma yang khas. Setelah tersaji di atas tikar, kami pun melahapnya.

Soto dipersiapkan

Kalau mengamati proses membikin rujak soto ini, wajar jika pembeli harus menunggu cukup lama. Apalagi jika ada pembeli yang tidak mau memakai tauge, atau tidak suka kangkung, dan minta kacang panjang saja, misalnya. Atau jika permintaan jumlah cabe beragam. Mbak Lastri harus membikin rujak berlapis-lapis, dimulai dari yang paling sedikit isi rujaknya.

”Makanya untuk soto harus sudah jadi dulu. Soto ini juga bisa dua jenis, pakai kaldu sapi atau ayam. kalau ayam ya ceker. Kalau sapi biasanya berisi babat, usus, atau tetelan atau daging sapi,” kata Mbak Lastri.

Tetelan adalah irisan daging yang diambil dari bagian paling dekat dengan tulang. Cara membikin soto untuk kuah rujak ini sama seperti soto pada umumnya. Bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, jahe, lada, dan ketumbar setelah ditumbuk lantas disangrai. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam kuah soto yang sudah terisi babat sapi dan tetelan daging. Juga dimasukkan daun jeruk nipis dan daun/batang serai. Takaran garam dan gula menyesuaikan.

Membikin rujak soto sama saja dengan membikin dua menu masakan dalam satu sajian. Seperti konsep two in one, dua dalam satu rasa. Ibarat musik jazz, rujak soto adalah fusion, paduan dua rasa yang menyatu dalam satu mangkuk. Memang terkesan ribet, namun tantangan rasanya boleh dicoba. (Susi Ivvaty dan J Waskita Utama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com