Kendaraan terus melaju melawati jalanan menuju Probolinggo hingga di sebuah agen wisata kendaraan inipun berhenti. Kami turun untuk dicek tiket kami dan menerima brifing singkat mengenai sunrise tour esok hari. Kami diberi arahan tentang suhu lokasi, lama perjalanan dan dimana kami akan menginap.
Setelah semua pembekalan selesai kami melanjutkan perjalanan. Kali ini mobil yang digunakan berbeda. Medan yang kami lalui nampaknya juga berbeda. Jalanan kini mulai menanjak. Sekira butuh perjalanan sejam menuju villa dimana kami bakal menginap. Di sepanjang perjalanan saya banyak berbincang dengan sopir yang membawa kami. Ternyata mereka juga menawarkan tour ke kawah Ijen sekira 6 jam perjalanan lagi.
Akhirnya kami tiba di villa tempat kami menginap. Menurut briefing yang kami terima tadi besok pagi-pagi kira-kira jam setengah 3 kami bakal dibangunkan. Dengan kendaraan jeep menuju tempat dimana bisa melihat sunrise. Di depan tempat menginap sudah berjajar para penjual pernik-pernik. Mereka menjual tutup kepala dan sarung tangan. Ada juga yang menawarkan jaketnya untuk disewakan. Meskipun waktu belum begitu larut, saya dan rombongan memutuskan untuk istirahat lebih awal. Kami ingin besok pagi bisa fresh untuk menikmati liburan ini.
Pagi-pagi buta petugas yang bakal mengantar kami sudah mengetuk pintu demi pintu. Kami pun segera menyiapkan barang-barang dan perlengkapan. Kamera dan segala perlengkapan tak ketinggalan sudah saya masukan. Kami bertujuh naik dalam satu mobil jeep. Pagi-pagi buta kami menuju gunung penanjakan. Hari itu cukup banyak pengunjung di tempat wisata ini. Itu bisa dilihat dari mobil yang beriringan seperti ular. Kami pun tidak bisa sampai ke atas. DI tempat parkir terdekat mobil harus berhenti dan perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek meskipun ternyata tidak begitu jauh.
Setelah naik ojek kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju puncak gunung penanjakan. Hawa dingin yang cukup menyengat sudah menyambut kami. Ternyata diatas sudah terdapat banyak orang yang berbondong-bondong menunggu saat matahari terbit. Sayapun mencari lokasi yang paling strategis dimana bisa mendapatkan gambar yang bagus.
Setelah menerobos diantara kerumunan saya mendapatkan posisi yang cukup enak. Saya menuruni lereng dan berdiri di tempat yang terbuka di dekat sebuah tenda yang didirikan oleh rombongan pecinta alam. Yah memang benar kata orang dari sini saya bisa melihat Bromo yang diselimuti asap. Dari sini saya bisa melihat matahari yang perlahan menampakkan diri. Warna kuning mengumpul dari bulatan kecil makin lama makin membesar. Saya begitu menikmati lokasi pertama dari tour Bromo ini. (Fathoni Arief)
Artikel lainnya bisa dilihat di http://wisata.kompasiana.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.