Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Gatotkaca?

Kompas.com - 14/07/2010, 02:58 WIB

Hasilnya sangat konsisten. Saat sebagian besar pemilih merasa ekonomi nasional lebih baik tahun ini, mereka cenderung memilih kembali Presiden SBY. Sebaliknya, saat sebagian besar merasa ekonomi nasional tahun lalu lebih baik, mereka cenderung memilih lawan utamanya. Contoh yang paling mencolok mata: menurut data LSI, seandainya pemilihan presiden diadakan bulan Juni 2008 (bukan Juli 2009 yang sebenarnya), ada kemungkinan Megawati Soekarnoputri akan menggantikan SBY. Bulan itu LSI mencatat, jumlah pemilih paling banyak selama lima tahun yang lebih suka ekonomi tahun lalu.

Faktor ekonomi tentu tidak menjelaskan seluruh hasil pemilihan presiden. Para peneliti LSI, termasuk saya, juga menemukan faktor penting lain, seperti daya tarik pribadi seorang calon atau pengaruh kampanye TV. Jadi, seandainya pemilihan presiden di Indonesia betul-betul (bukan hanya dalam survei LSI) dilakukan pada Juni 2008, pasti faktor-faktor itu akan ikut berdampak.

Pembentukan sikap pemilih di Amerika tidak banyak berbeda dengan pola Indonesia. Larry Bartels, ilmuwan politik kenamaan dari Universitas Princeton, menyimpulkan, menurut Washington Post, bahwa 1 persen naiknya laju pertumbuhan ekonomi pada tahun pemilihan presiden akan mengakibatkan 2 persen naiknya persentase suara calon partai yang sedang berkuasa. Sebaliknya, resesi ekonomi bisa berakibat fatal terhadap partai yang sedang berkuasa, seperti memang terjadi pada Partai Republik tahun 2008.

Para pendekar pendekatan ini bersikap lebih hati-hati mengenai pemilu-pemilu midterm. Namun, kelesuan ekonomi tahun ini berarti bahwa sejumlah signifikan legislator dari Partai Demokrat hampir tak mungkin dipilih kembali. Namun, yang ditekankan sebagian besar ilmuwan politik bukan pemilu 2010, melainkan 2012. Hanya pertumbuhan ekonomi secara nyata, bukan prestasi-prestasi sekunder—baik tentang lubang minyak, perang, sekolah, maupun defisit anggaran belanja negara—yang akan berhasil mengirimkan kembali Barack Obama ke Gedung Putih.

R William Liddle Profesor Ilmu Politik, Ohio State University, Columbus, Ohio, AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com