Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Asing Juga ke Kampung

Kompas.com - 17/07/2010, 18:31 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com- Wisatawan mancanegara dalam berlibur di Pulau Dewata, tidak seluruh waktunya dihabiskan untuk berjemur sambil menikmati deburan ombak pantai Kuta. Sebagian dari mereka juga menyukai perjalanan menikmati suasana alam pedesaan.

"Mereka juga menyempatkan untuk menikmati wisata alam, agrowisata dan wisata pedesaan," kata I Nyoman Kitha yang bersama istrinya Ni Nyoman Sarni, merintis wisata pedesaan di Banjar Mukti,  Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, 60 km utara Denpasar, Sabtu (17/7/2010).

Ketika menerima kunjungan puluhan wartawan yang dipimpin Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Drs Made Subawa, mantan karyawan sebuah hotel di Sanur itu mengembangkan wisata pedesaan di kampung kelahirannya.

Usahanya itu dirintis sejak tahun 1994 atau 16 tahun silam, dan kini cukup banyak wisatawan mancanegara yang tertarik menikmati suasana pedesaan dengan kehidupan masyarakat yang menggeluti sektor pertanian.

Ia mengaku, setiap bulan rata-rata 100 orang wisatawan dari Eropa menikmati suasana pedesaan. Mereka diajak jalan-jalan di sekitar kebun dan sawah. "Siang hari setelah jalan-jalan dalam suasana lingkungan yang asri itu, wisatawan itu kami suguhi makanan di kebun dengan minuman khas kelapa muda serta menu khas makanan Bali," ujar Nyoman Kitha.

Sementara wisatawan Australia kebanyakan menikmati wisata arung jeram, yakni dengan perahu karet menelusuri Sungai Ayung, yang sepanjang alur yang dilaluinya masih asri dan lestari.

Turis asing dalam menikmati wisata pedesaan itu umumnya cukup terkesan, bahkan bersama petani ikut melakukan panen kacang tanah. "Ada wisatawan yang tidak menyangka kalau kacang tanah yang mereka sudah nikmati di hotel berasal dari dalam tanah seperti umbi-umbian. Sebelumnya dikira dipetik dari dahan pohon, seperti halnya apel," tutur Nyoman Kitha yang biasa mengantar sendiri wisatawan dalam menikmati alam pedesaan.

Bruno Laursen, wisatawan asal Denmark bersama istri dan kedua anaknya, mengaku sangat terkesan menikmati wisata pedesaan, karena alam dan lingkungannya dinilai masih asri. "Saya terlanjur menginap di Ubud. Kalau tahu di Petang ada penginapan, saya bersama keluarga bermalam di sini. Mungkin lain kali saya menginap di sini sambil menikmati panorama alam sekitar," ujar Bruno Laursen yang diantar Nyoman Kitha.

Pengusaha ini juga memiliki tujuh unit vila dengan fasilitas tidak kalah dengan hotel berbintang, sehingga banyak menarik minat turis untuk mencobanya. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Made Subawa menambahkan, pengembangan wisata wilayah utara daerahnya meliputi Kecamatan Petang dan Abiansemal yang memiliki lahan subur diarahkan untuk pengembangan perkebunan, tanaman pangan, peternakan.

Daerah itu untuk pengembangan wisata alam, pedesaan dan wisata tirta, sekaligus kawasan yang berfungsi konservasi. Oleh sebab itu kelestarian lingkungan menjadi hal yang sangat penting, termasuk sepanjang alur Sungai Ayung yang kini dikembangkan sebagai wisata arung jeram (rafting).

"Alam lingkungan wilayah utara itu sangat asri dan lestari, sehingga keberadaannya mendukung pencanangan Bali menjadi provinsi bersih dan hijau," ujar Made Subawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com