Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduh... Daya Saing Pariwisata RI Rendah

Kompas.com - 24/09/2010, 21:06 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof Rhenald Kasali Ph.D, menyatakan daya saing pariwisata Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain termasuk dengan negara tetangga seperti Malaysia maupun Thailand.

"Posisi Indonesa dalam sektor perjalanan dan peringkat daya saing pariwisata cukup memprihatinkan. Indeks keseluruhan dari 14 negara Indonesia menempati peringkat ke 81 dengan skor 3,79," katanya, di Manado, Jumat (24/9/2010).

Rhenald menjelaskan posisi Indonesia sangat jauh dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang memiliki peringkat 32 dengan skor 4,71. Begitu juga dengan Thailand di posisi 39 dengan skor 4,45.

Indonesia hanya menempati posisi lebih baik dibandingkan negara Vietnam yang menempati posisi 89 dengan skor 3,70. "Bukan hanya dalam soal pariwisata, daya saing yang rendah itu juga terjadi karena berbagai hal yang menghambat daya saing di sektor ini," ujarnya.

Beberapa penyebab yang menjadikan lemahnya daya saing tersebut dikarenakan kebijakan dalam peraturan dan regulasi, rendahnya dalam memelihara kelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan pun dengan kesehatan dan kebersihan.

Selain itu yang mengambat daya saing juga adalah rendahnya dalam menempatkan prioritas perjalanan dan pariwisata dan perbaikan infrastruktur transportasi udara, infrastruktur transportasi darat, dan infrastruktur pariwisata.

Itu sebabnya, kata Rhenald, hal-hal tersebut harus segera dibenahi dan diperbaiki agar negeri ini mendapatkan posisi yang pantas dalam meningkatkan daya saingnya di dunia pariwisata.

"Kita negara yang sangat kaya hanya saja belum optimal dalam mengelola kekayaan itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com