Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Anak Bermain Sendiri!

Kompas.com - 11/11/2010, 18:32 WIB

KOMPAS.com - Bermain merupakan bagian dari proses perkembangan anak yang sangat berarti. Sayangnya, banyak orangtua Indonesia yang ternyata tidak mengetahui hal ini. Bahkan, mereka menganggap ikut bermain bersama anak bukan sesuatu yang pantas dilakukan. Oleh karena itu, orangtua kerap terlihat membiarkan anak bermain sendiri sehingga anak bermain dengan alat yang tidak sesuai kapasitasnya. Jika anak terus dibiarkan seperti ini, ia akan mengalami gangguan pada fisik dan psikis.

Hal inilah yang menjadi salah satu topik pembahasan saat talkshow "Meningkatkan Aktivitas Bermain untuk Meningkatkan Tahap Perkembangan Anak", yang diadakan oleh Early Learning Centre (ELC) di Function Hall Plaza Indonesia, Kamis (11/11/2010).

"Seharusnya, ada interaksi timbal-balik antara caregiver (orangtua, pendidik, atau pengasuh) dan anak. Caregiver harus peka pada kebutuhan anak, responsif, dan tahu bagaimana membina interaksi dengan anak, sehingga anak termotivasi untuk melakukan eksplorasi," tutur Dra Mayke S. Tedjasaputra, MSi, play therapist, saat talkshow berlangsung.

Bentuk interaksi yang dimaksudnya bisa bermacam-macam. Contohnya, orangtua bisa memberikan dua pilihan mainan, lalu anak yang memutuskan satu di antaranya. Kemudian, ketika anak terbiasa memainkan permainan yang sama terus-menerus, orangtua bisa menarik perhatian anak agar mau mengeksplorasi mainan baru. Caranya dengan mengajak anak melihat mainan baru tersebut, lalu mendemonstrasikan cara memainkannya.

"Ketika anak bermain, beri komentar mengenai apa yang dilakukannya. Lakukan tatap mata, untuk menandai adanya dukungan pada anak," kata Mayke.

Anak juga perlu dibebaskan untuk memainkan mainan dengan caranya sendiri. Hal ini berkaitan dengan tahap perkembangan anak yang berbeda-beda sesuai usianya. Selama yang dilakukan tidak berbahaya, anak perlu dibiarkan bereksperimen dalam memainkan permainan tersebut. Anda tidak perlu mengoreksi bila anak memainkan dengan cara yang tidak biasa. Yang perlu Anda lakukan hanya memperkenalkan variasi untuk memainkan mainan yang sama. Terlalu membatasi kebebasan anak hanya akan membuatnya merasa terganggu.

Mayke juga menekankan pentingnya membatasi digital games untuk anak. Sudah menjadi hal yang umum bila anak-anak batita atau balita pun sekarang sudah bisa "bermain" ponsel atau komputer. Karena anak usia batita belum bisa baca-tulis, mereka hanya akan mengenal icon pada layar ponsel dan komputer tersebut.

"Games di ponsel atau di komputer merupakan stimulus yang sangat kuat, karena ada gerak dan suara. Akibatnya, mata akan berfokus pada satu layar saja. Hal ini akan menimbulkan gangguan tracking mata, yang terjadi saat ia (belajar) membaca," seru pengajar senior di Fakultas Psikologi UI ini.

Mayke juga mengatakan bahwa anak laki-laki tak perlu dilarang ketika memainkan boneka atau alat masak-memasak milik adik atau kakaknya. Sebab, hal ini merupakan bagian dari proses eksplorasinya terhadap mainan tersebut. Anak laki-laki tak akan mengalami perubahan orientasi seksual ketika dewasa, hanya karena ketika masih kecil memainkan mainan anak perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com