Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Pengunjung Borobudur Mulai Meningkat

Kompas.com - 26/11/2010, 13:11 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepariwisataan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai menggeliat setelah letusan Gunung Merapi yang berdampak tertutupnya peninggalan peradaban dunia itu oleh abu vulkanik.

"Sekarang mulai menggeliat," kata General Manager PT Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno, di Borobudur, Jumat (26/11/2010).

Pada hari biasa, menurut Pujo, sekitar dua ribu wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara berkunjung ke Candi Borobudur yang dibangun sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra di antara Kali Elo dengan Progo itu.

Ia mengatakan selama seminggu terakhir pengunjung Borobudur antara empat ratus hingga delapan ratus orang, baik wisnus maupun wisman, baik rombongan pelajar, pribadi, maupun keluarga. Mereka antara lain berasal dari berbagai daerah seperti Tulung Agung, Kediri, Madiun, dan Ponorogo, sedangkan wisman antara lain berasal dari Polandia dan Belanda.

Belum lama ini, pihaknya juga menerima konfirmasi calon wisman berasal dari Jepang. "Kami juga telah menerima dispensasi masuk untuk rombongan wisatawan," katanya.

Ia mengatakan wisatawan yang dibawa oleh biro perjalanan wisata dengan rute Jakarta-Bandung-Purwokerto-Dieng-Borobudur juga telah tiba di Candi Borobudur.

Lama kunjungan wisata Candi Borobudur pascaletusan Merapi, katanya, antara satu hingga dua jam, sedangkan pada hari biasa lebih dari dua jam. Candi Borobudur dibuka untuk kunjungan sejak 16 November 2010 setelah letusan intensif Merapi 26 Oktober 2010 hingga 5 November 2010.

Hingga saat ini, katanya, pembersihan Candi Borobudur dari abu vulkanik dampak semburan awan panas dan hujan abu Merapi masih dilakukan petugas. Pihak TNI setiap hari menurunkan sekitar 250 personel untuk membantu membersihkan kompleks candi itu dari abu dan membenahi TWCB dari dampak letusan Merapi.

Pujo mengatakan, kalangan pelaku wisata Yogyakarta dan Magelang secara terjadwal dengan jumlah antara 120 hingga 150 orang juga membantu membersihkan dan membenahi kompleks candi itu dari abu Merapi. "Mereka juga mulai menjual kepariwisataan Candi Borobudur," katanya.

Hingga saat ini pengunjung Borobudur masih dibatasi hingga pelataran. "Diharapkan minggu depan pengunjung sudah bisa naik sampai lantai tujuh, sedangkan lantai delapan, sembilan, dan sepuluh masih dalam pembersihan," katanya.

Sekitar seribu dari tiga ribu pedagang cendera mata, makanan, dan minuman di kompleks TWCB sudah berjualan dan melayani wisatawan.

Menurut Pujo, Candi Borobudur yang sedang tertimpa abu Merapi sesungguhnya menjadi keistimewaan atas kepariwisataan setempat. "Sebenarnya ini momentum yang langka karena candi tertutup abu. Tetapi pembersihan abu harus tetap dilaksanakan karena abu yang menempel di batuan candi rawan terhadap korosi," katanya.

Pujo memperkirakan, upaya pemulihan kepariwisataan Candi Borobudur pascaletusan Merapi membutuhkan waktu antara enam bulan hingga satu tahun.

"Kalau untuk sampai kepada tahap normal kepariwisataan Borobudur membutuhkan waktu antara enam bulan hingga satu tahun. Cukup rumit dan hati-hati pembersihan abu yang menempel di candi dan pembenahan kondisi taman itu hingga bisa dinikmati wisatawan secara nyaman dan aman," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com