Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hangatnya Iga di Lereng Merbabu

Kompas.com - 21/12/2010, 15:23 WIB

Untuk membuat iga gongso, Lany terlebih dahulu menumis bawang putih dan daun bawang. Kemudian iga yang menjadi bahan dasar masakan dimasukkan. Setelah itu, kecap dan irisan cabai dimasukkan dan sepinggan iga gongso pun tersaji dengan aroma yang menggoda.

Selain empuk, lemak yang biasanya menjadi momok penyuka kuliner berkolesterol tinggi bisa dikurangi. ”Makanya, ada oma-oma yang suka makan iga di sini. Lemaknya enggak terlalu banyak,” tutur Lany yang berusia sekitar 60 tahun.

Jika perlu penambah kehangatan, beragam minuman hangat tersedia, seperti bandrek ataupun kopi dan cokelat jahe. Juga ada ”boyo ngambang” (buaya mengambang), yaitu kopi dengan tape ketan.

Ganyang

Kendati baru buka dua tahun, warung itu sudah memiliki sejumlah pelanggan fanatik. Pelanggan datang dari luar daerah, seperti Magelang, Temanggung, Salatiga, Semarang, dan Kendal. Awal Desember itu, Hendarto (55), eksportir barang pecah-belah dari Kota Semarang, datang bersama istri dan anaknya untuk mencicipi tiga jenis masakan iga di warung itu.

”Rasanya lain,” tutur Hendarto yang hanya mengganyang atau menggado iga tanpa ditemani nasi.

”Eman-eman, sayang (kalau dengan nasi),” katanya menambahkan. Pasalnya, kata dia, jika dimakan dengan nasi, ia bakal kenyang sebelum bisa menikmati lebih banyak potongan daging iga sapi yang empuk.

Rumah makan ini ramai pada setiap akhir pekan dan hari libur. Resminya, warung buka pukul 07.00-18.00. ”Saya enggak ngoyo. Kalau sudah lelah sekali, warung makan saya tutup,” tutur Lany.

Pada hari ramai itu, Waroeng NgGoenoeng menghabiskan 30-40 kilogram iga sapi. Sementara pada hari biasa mereka memerlukan 6-10 kilogram iga sapi. Seporsi iga dipasang harga Rp 17.500.

Pada jam-jam ramai, ketika warung penuh pembeli, orang harus bersabar. Pasalnya, menu-menu dimasak satu per satu oleh Lany sehingga memerlukan waktu. Terkadang beberapa pelanggan menelepon terlebih dahulu untuk memesan tempat sekaligus makanan yang dipilih agar semuanya siap tersaji ketika mereka tiba dan nafsu makan telah siap mengganyang iga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    Travel Tips
    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Travel Update
    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    Travel Update
    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Travel Update
    Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

    Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

    Jalan Jalan
    Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

    Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

    Travel Update
    Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

    Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

    Travel Update
    Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

    Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

    Travel Update
    Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

    Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

    Travel Update
    Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

    Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

    Travel Update
    Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

    Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

    Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

    Travel Update
    Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

    Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

    Travel Update
    Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

    Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

    Jalan Jalan
    Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

    Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com