Nuril (tengah) bersama teman-temannya bermain sambil memungut sendok bekas di antara sampah yang bertebaran di kawasan pantai Pulau Tidung, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Minggu (15/5/2011). Foto: Fikria Hidayat/KOMPAS images
Nuril memperlihatkan ikan mati yang dia ambil di pantai Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, yang dipenuhi sampah, Minggu (15/5/2011). Foto: Fikria Hidayat/KOMPAS images
Nuril, Tias dan Azra bermain di kawasan pantai Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, yang dipenuhi dengan sampah, Minggu (15/5/2011). Foto: Fikria Hidayat/KOMPAS images
Wisatawan melintasi Jembatan Cinta sepanjang 800 meter yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, di Kepulauan Seribu, Sabtu (14/5/2011). Pulau ini kian dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari. Pada hari libur, pulau yang memiliki lebar sekitar 200 meter dan panjang hanya 5 kilometer, ini ramai dikunjungi wisatawan. Foto: Fikria Hidayat/KOMPAS images
SEKELOMPOK bocah asyik memungut sendok dan garpu bekas di tengah sampah yang berhamburan di pantai dekat pelabuhan Pulau Tidung. Mereka mengais bungkusan bekas makanan dan minuman sembari bercanda. Sesekali bocah usia rata-rata tujuah tahun itu mengambil beberapa ekor ikan yang mati dan mengapung di bibir pantai.
Tidak jauh dari mereka, beberapa kapal bermotor penuh wisatawan, merapat ke pelabuhan untuk berwisata di pulau bocah-bocah itu dilahirkan. Pulau Tidung, kepulauan Seribu, saat-saat akhir pekan dan hari libur besar memang ramai dikunjungi wisatawan.
Pulau Tidung adalah pulau yang menjadi salah satu andalan untuk sektor pariwisata di Kepulauan Seribu. Pulau yang memiliki luas sekitar 54 hektare itu sejak tahun 2009 mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata sehingga pada tahun tersebut tercatat Pulau Tidung mengalami lonjakan kunjungan.
Sejumlah pengunjung mulai terpikat dengan keindahan pulau yang dapat ditempuh selama dua jam menggunakan perahu bermotor dari Muara Angke, Jakarta. Tapi paradoks, ada masalah besar yang dihadapi Pulau Tidung yaitu sampah.
Sampah dibuang oleh wisatawan yang berkunjung. Selain itu sebagian besar merupakan sampah industri dan rumah tangga yang dikirim dari 11 muara sungai di Jakarta yang biasanya terlihat pada musim angin barat.
Pemerintah dan sejumlah komunitas telah membangun sektor pariwisata di pulau tersebut. Tapi di sisi lain pulau itu juga harus berhadapan dengan serbuan sampah.
Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES