Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow... Ada Kereta Batik

Kompas.com - 20/05/2011, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Batik kini tak hanya sekadar motif di atas kain. PT Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta bermotif batik. Ada dua kereta dengan jurusan berbeda yang diberi motif batik. Kereta-kereta tersebut menampilkan motif batik Singa Barong dan Langlang Jagad.

"Kami harapkan kereta api ini menjadi sarana galeri batik berjalan sehingga semua masyarakat bisa menikmati dan mengenal batik. Pada akhirnya ini bisa melestarikan batik," kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Johan di acara peluncuran Kereta Batik di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (20/5/2011).

Sebelumnya, PT KAI sudah pernah meluncurkan kereta bermotif batik di Daerah Operasi 2 Bandung. Kereta ini mendapat sertifikasi MURI pada 15 Februari 2011.

Motif batik ada di eksterior gerbong kereta api maupun di dinding bagian dalam gerbong. Teknik yang digunakan adalah rekat stiker yang bermotif batik. Stiker ini dapat bertahan hingga satu tahun lebih. Di kereta api Argo Jati jurusan Jakarta-Cirebon (pulang-pergi), motif yang digunakan adalah motif Singo Barong. Motif ini memiliki simbol persahabatan antar-bangsa. Harapannya, kereta api tersebut menjadi sarana transportasi yang dapat melayani semua kalangan dan memberi rasa aman, nyaman, menyenangkan, serta ramah lingkungan.

Sedangkan kereta api Argo Lawu jurusan Jakarta-Solo (pulang-pergi) memakai motif Langlang Jagad. Motif ini disimbolkan dengan tiga kekuatan hewan sakti, yaitu garuda, sancaka dan taksaka, serta sembrani dan turangga. Garuda adalah hewan yang mampu terbang cepat dan berpenglihatan tajam. Sementara Sancaka dan Taksaka adalah ular naga yang sakti sehingga mampu menjaga keamanan penunggangnya. Sembrani dan Turangga adalah kuda bersayap yang bisa melaju cepat dalam berbagai cuaca.

Kereta batik tersebut diluncurkan oleh tiga kementerian yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan. Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menyebutkan langkah PT KAI meluncurkan kereta batik merupakan upaya pelestarian budaya Indonesia.

"Setiap 2 Oktober kita merayakan Hari Batik Nasional. Kami mengimbau dengan cara masing-masing, agar setiap orang bisa melaksanakan dan mensosialisasikan batik secara masif," tuturnya.

Sementara itu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyebutkan batik sebagai salah satu karya Indonesia yang diakui UNESCO. "Kita ada empat budaya Indonesia yang diakui UNESCO yaitu keris, wayang, batik, dan baru-baru ini angklung. Berikutnya saat kongres di Bali tahun ini, akan diumumkan lagi oleh UNESCO beberapa budaya Indonesia yang diberikan sertifikasi UNESCO," ungkapnya.

Menurut Jero Wacik tugas selanjutnya setelah mendapatkan sertifikasi adalah pelestarian. "Dari empat karya budaya, batik relatif lebih mudah. Karena sekarang kalau pakai batik, kita sudah merasa bangga dengan batik. Hari ini gerbong dengan motif batik. Ini cara-cara melestarikan batik. Berikutnya saya memang sudah ada ide, pesawat terbang harus ada yang dicat batik. Supaya batik bisa terbang ke seluruh Indonesia," kata Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com