Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang-undang sampah

Kompas.com - 15/07/2011, 01:03 WIB

Rai garuk-garuk kepala, sepertinya dia tidak mengerti apa yang kubicarakan. Aku mengerti ketidakmengertiannya dan segera menjelaskan, “Dalam UUD tahun 45, disebutkan kalau semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan, kau juga pantas dapat pendidikan, kau juga berhak dapat kesempatan keluar negeri seperti para orang-orang kaya itu”

Rai masih mengaruk kepalanya, aku memeluk tubuh mungilnya. Dari kejauhan kudengar sayup-sayup suara deru mesin truk-truk sampah mendekat, aku melepaskan pelukanku. Sejenak kuusap wajah Rai yang terkena debu, “Ayo, kita berlari, menjemput rezeki” ujarku tergugu. Rai hanya tersenyum manis dan segera naik punggungku.

Tangan kananku memegang tubuh Rai agar tidak jatuh dan tangan kiriku mengambil ganju serta keranjang. Aku turun dari tumpukan sampah yang sudah kuacak habis, aku bersiap menyerbu rezekiku. Berlomba dengan puluhan manusia lainnya, berjejal diantara tumpukan sampah yang baru ditumpahkan truk sampah.

Aku bersiap meraih apapun rezeki halal yang Tuhan tiitipkan, aku tidak perlu takut akan belatung yang menari lincah diantara sampah yang berbau busuk sekalipun. Kehormatan yang kumiliki hingga kini adalah aku berani menantang kehidupan untuk menjadi seorang. Pemimpin hanya impian yang klise dan sarat makna, tidak selalu soal kekuasaan, tidak selalu soal kekayaan.

Aku juga bersiap untuk duduk disekolah suatu hari nanti. Pun, hal itu adalah hal yang tidak mungkin, aku percaya, akan mendapati ilmu dengan cara yang baik. Ruang-ruang sekolahan memang ruang untuk belajar. Tapi bagiku, alam, lingkungan, manusia-manusia, keluarga dan Tuhan adalah guru-guru terbaik untukku. Aku mempercayai mereka.

Dari sampah yang bergelimpangan dikampung kami, dari kekumuhan yang merangkul kami dikesehariannya, kami hanya segerombol anak-anak yang berani bermimpi untuk menjadi apapun. Aku pun bermimpi, jadi pemimpin, itu saja, tidak perlu ditanya kenapa. Kelak aku akan jadi pemimpin, kelak aku akan bikin undang-undang sendiri; undang-undang sampah. Sekali lagi jangan tanya kenapa.**

Jakarta 12 Juli 2011

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com