Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Sandang bak Penghalang

Kompas.com - 16/07/2011, 14:08 WIB

CIREBON, KOMPAS.com — Melewati Pasar Sandang di Tegal Gubug, Jalan Raya Pasar Sandang, Cirebon, bisa membuat frustrasi. Pasar ini bak penghalang perjalanan kendaraan di jalan raya menuju Cirebon tersebut. Sebab, kemacetan di daerah ini amat parah, apalagi di musim mudik Lebaran.

Jangankan di musim mudik, pada hari biasa saja kemacetan di daerah ini selalu parah. Aktivitas Pasar Sandang membuat perjalanan kendaraan yang melintasi jalan itu tersendat dan mengakibatkan rentetan kemacetan panjang.

Yang membuat parah kemacetan di sini karena pasar tumpah hingga ke bahu jalan sebelah utara. Selain membuat jalan menjadi sempit, aktivitas pedagang dan pembeli mengganggu perjalanan.

"Terutama pagi hari saat pasar sedang ramai, kemacetan bisa mencapai 5 kilometer. Bahkan, kendaraan seolah tak bergerak sama sekali. Tapi, kalau sudah bisa melaluinya, akan lancar," kata warga setempat.

Pada siang hari saat pasar sudah tutup pun masih sering terjadi kemacetan di daerah ini. Sebab, aktivitas masih cukup ramai. Becak-becak berseliweran dan banyak kendaraan parkir untuk mengangkut dagangan penjual pakaian atau aktivitas lain.

Tim Gowes Jurnalistik: Pantau Jalur Mudik 2011 merasakannya. Kemacetan seperti tak bisa diurai, padahal siang hari. Jadi, banyak orang yang seolah frustrasi. Para pemudik nanti disarankan melewati jalan ini pada malam hari karena akan lebih lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

    Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

    Travel Update
    Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

    Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

    Travel Update
    Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

    Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

    Travel Update
    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Travel Update
    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com