Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rentan Bencana

Kompas.com - 11/10/2011, 15:42 WIB
Yuni Ikawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Penanganan berbagai bencana dilakukan banyak institusi, tetapi masih kurang terkoordinasi dan terpadu. Meski banyak pihak terlibat, masih banyak penduduk yang rentan bencana. Mereka berada di wilayah rawan bencana, tetapi tidak mengetahui ancamannya dan tak disiagakan dalam menghadapinya.

Demikian rangkuman penjelasan Kepala Bidang Bina Operasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jaya Murjaya serta Kepala Biro Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (10/10).

Potensi bencana kegempaan, di antaranya akan dipetakan dalam Ekspedisi Cincin Api Kompas. Ekspedisi sedang berlangsung, setelah dari Gunung Tambora dilanjutkan ke Gunung Toba (purba).

Saat ini 37 kementerian, lembaga riset, dan perguruan tinggi memantau dan menangani bencana. ”Kegiatan itu tumpang tindih,” kata Sutopo, kemarin.

Sejauh ini tak ada pertukaran data untuk meningkatkan analisis. Setiap pihak mengeluarkan data sehingga sulit data akurat.

Pemantauan gempa bumi, misalnya, paling tidak ada dua institusi menangani, yaitu BMKG dan Badan Geologi Kementerian ESDM. Namun, saat gempa bumi, lanjut Sutopo, banyak pihak menggunakan data Badan Survei Geofisika Amerika Serikat.

Dari jejaring seismograf, Badan Geologi lebih banyak dari BMKG. Namun, sarana teknologi informasi BMKG lebih canggih. Selayaknya analisis oleh Badan Geologi, tapi penyampaian kepada publik oleh BMKG.

”Dalam hal ini perlu pertukaran data dari keduanya untuk meningkatkan kajian dan analisis bencana. Ini juga perlu dilakukan instansi lain,” kata Sutopo.

Bencana tsunami

Terkait tsunami, tahun 2005-2011 terpasang 160 seismograf dalam sistem peringatan dini. ”Akan ditingkatkan jadi sekitar 2.000 hingga tahun 2014,” kata Jaya. Diakuinya masih ada wilayah rawan tsunami tak terjangkau. Butuh peran pemerintah provinsi, kabupaten/kota.

Untuk mengatasi keterbatasan penyebaran informasi kebencanaan ke masyarakat di daerah, BNPB bekerja sama dengan Pacific Disaster Center (PDC) mengembangkan media sosial lewat jejaring TI. ”Tim PDC akan mengadakan kunjungan ke Indonesia, November mendatang,” ujar Sutopo. (YUN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

    Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

    Travel Update
    Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

    Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

    Jalan Jalan
    Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

    Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

    Travel Update
    7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

    7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

    Jalan Jalan
    5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

    5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

    Travel Update
    Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

    Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

    Travel Update
    Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

    Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

    Jalan Jalan
    Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

    Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

    Jalan Jalan
    KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

    KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

    Travel Update
    Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

    Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

    Travel Update
    5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

    5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

    Hotel Story
    Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

    Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

    Travel Update
    Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

    Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

    Travel Update
    Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

    Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

    Travel Tips
    Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

    Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com