Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Masih Persoalkan Budak Seks

Kompas.com - 12/10/2011, 16:27 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Sesi persidangan ke-68 Majelis Umum PBB masih menjadi perhatian Korea Selatan (Korsel). Rencananya, sebagaimana warta Xinhua, Rabu (12/10/2011), di dalam kesempatan itu, Negeri Ginseng masih tetap mengusung ihwal perempuan-perempuan yang terpaksa menjadi budak seks lantaran penjajahan Jepang pada 1910 hingga 1945. "Perbudakan seks dan perkosaan kala itu berlangsung sistemik," kata Deputi Utusan Korsel untuk PBB Shin Dong-ik.

Lebih lanjut, Dong-ik menambahkan,"Perbudakan seksual adalah kejahatan melawan kemanusiaan."

Korsel, dalam topik yang akan diajukannya, juga menegaskan perlunya kompensasi pantas untuk para korban tersebut. "Sekaligus, kami minta juga penghentian kekebalan terhadap hukum," tambah pihak Korsel.

Menurut data terkumpul, sekitar 200.000 perempuan Asia menjadi korban perbudakan seks pada masa penjajahan Jepang. Selain Korsel, para korban juga terdapat di Indonesia.

Pihak Jepang mengandalkan Pakta Hubungan Dasar pada 1965 sebagai bentuk pamungkas penyelesaian masalah tersebut dengan Korsel. Pakta itu, menurut Jepang, juga menjadi penanda normalisasi hubungan kedua negara.

Berangkat dari itulah, Menteri Luar Negeri Jepang yang baru, Koichiro Gemba, dalam kunjungannya ke Korsel minggu lalu, kembali menyatakan persoalan perbudakan seks sudah tuntas. Makanya, Jepang menolak proposal Korsel, sebulan lalu, untuk sebuah pertemuan bilateral mengenai isu kompensasi bagi para korban. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com