Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sejarah di Pasar Rakyat

Kompas.com - 23/10/2011, 06:23 WIB

Transaksional

Pasar Kintamani di Bali barangkali mewakili satu era di mana pertemuan antara kultur tradisi pedalaman dan perkotaan yang urban begitu kasatmata. ”Jika kita di kota mungkin tanpa sadar, tiba-tiba semua sudah berubah demikian cepat. Mal-mal tumbuh pun kadang kita tak awas,” ujar sosiolog Putu Suasta.

Pasar Kintamani di satu sisi jelas menjadi situs ekonomi yang dibutuhkan untuk menggerakkan kehidupan di pedalaman perbukitan Gunung Batur, tetapi juga menjadi situs sosial yang masih tersisa di Bali. ”Tanpa pasar, sulit membayangkan masyarakat Kintamani bisa hidup dan maju. Tidak saja dalam pengertian ekonomi, tetapi juga peradaban,” ujar Suasta.

Bagaimana sistem kekerabatan yang dibangun di Pasar Gede mampu bertahan sampai sekarang? Mungkin karena sebagian besar pedagang mewariskan kios, los, atau lapak mereka secara turun-temurun.

Selain itu, usaha yang dibangun Kepala Pasar Gede Solo Sujarwadi juga turut andil. Selain membentuk kelompok karawitan Sekar Mayang, ia juga memberikan ruang masuk bagi gaya hidup urban, seperti olahraga, senam, renang, dan kebugaran. ”Sedang disiapkan satu kelompok belajar karawitan yang anggotanya pemulung, kuli panggul, juru parkir, dan pengemudi becak,” kata Sujawardi.

Sistem kekerabatan seperti inilah yang sulit ditemukan di pasar-pasar modern sekarang ini. Relasi antarmanusia senantiasa dimaknai secara ekonomi, dengan pertimbangan untung dan rugi. Kehidupan semacam ini, menurut Suasta, bisa berpengaruh dalam segala sisi kehidupan manusia. ”Makanya politik pun sekarang transaksional semua,” katanya. (Putu Fajar Arcana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com