Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketan Keratok, Suatu Pagi

Kompas.com - 24/11/2011, 10:03 WIB

Merakyat

Nunung dan suaminya, Arbai, membuka warung ketan keratok sejak tahun 1999. Mereka hanya meneruskan usaha yang dirintis nenek dan ibunya sejak era 1970-an. Setiap hari, warung ketan keratok mulai buka pukul 04.00 hingga 11.00. Namun, khusus ketan keratok biasanya pukul 07.00 sudah habis diserbu pembeli. Pembeli datang dari berbagai kalangan, remaja, pegawai kantoran, pengusaha, hingga pensiunan.

Harganya cukup merakyat. Sepiring ketan keratok dipatok seharga Rp 2.500. Ingin kopi atau teh, tinggal menambah Rp 1.000 per gelas. Dengan sepiring ketan keratok dan segelas kopi, pelanggan bisa mengobrol ngalor ngidul tentang berbagai hal.

”Obrolan politik seperti keluh kesah wong cilik atas perilaku pejabat, informasi perkembangan kota terkini, informasi kesehatan, hingga sekadar omong kosong dan gurauan semuanya ada di sini,” kata Ruswanto, pelanggan warung yang berprofesi sebagai kontraktor. ”Di sini bukan sekadar makan. Kami bisa berbagi informasi dan ngobrol apa saja untuk mengobati stres,” lanjutnya.

”Ketan keratok sudah mulai langka. Selain itu, suasananya juga sangat menyenangkan. Di sini semua seperti saudara,” tutur Wiji Utomo (57), pelanggan lain dari warung tersebut.

Suasana kekeluargaan, kerakyatan, memang terasa di warung ketan keratok Bu Nunung.

Ketan keratok memang makanan rakyat yang berakar dari tradisi agraris.

Probolinggo memang kental dengan pengaruh budaya Madura.

Dalam kebiasaan agraris Madura, keratok sudah menjadi semacam camilan. Dulu, keratok disajikan oleh pemilik sawah bagi petani penggarap sebagai camilan sebelum sarapan.

”Setiap pagi, kami, yang menggarap sawah dengan sapi, selalu dikirim keratok. Nanti jam 10 kami dikirim nasi untuk sarapan. Jadi, keratok sudah menjadi bagian kuliner masyarakat Madura,” ujar Purwoko, warga Probolinggo keturunan Madura, yang juga penikmat keratok.

Selain diperuntukkan bagi petani yang hendak ke sawah, menurut Purwoko, keratok juga menjadi camilan bagi warga yang bergotong royong membangun rumah.

Keguyuban itu makin rekat oleh olesan ketan keratok.... (Dahlia Irawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com