Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alas Mentaok, Joglo, dan "Omah" Kalang

Kompas.com - 09/12/2011, 11:15 WIB

Setelah Kerajaan Mataram berpindah ke Kerto sekitar tahun 1613, orang Kalang mulai mengembangkan usaha. Meski demikian, pihak keraton masih mengandalkan mereka untuk membuat berbagai macam barang-barang kebutuhan keraton.

Tak hanya itu, orang Kalang juga mendapat monopoli perdagangan emas, berlian, candu, serta perdagangan kayu dari Pemerintah Kolonial Belanda. Pada masa itu, orang Kalang bahkan telah mendapat wewenang mendirikan pegadaian.

”Sejak awal abad ke-20 hingga masa kemerdekaan awal banyak orang Kalang yang memegang peran besar dalam bisnis. Mereka yang terlatih sejak zaman kerajaan beralih dari industri untuk mencukupi kebutuhan keraton menjadi industri mandiri. Sebagai pebisnis pribumi, jiwa wirausaha mereka sangat kuat,” kata ahli sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Profesor Djoko Suryo.

Djoko mengatakan, pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Kotagede mulai berkembang menjadi pusat ekonomi. Perekonomian Kotagede semakin berkembang pesat sesudah tahun 1920, yaitu ketika pengaruh Keraton Yogyakarta menyusut karena intervensi Pemerintah Kolonial Belanda.

Sejarah membuktikan, Kotagede telah menjadi saksi berdirinya Kerajaan Mataram, perpindahan pusat politik Mataram, hingga berkembangnya kota ini sebagai pusat ekonomi di zaman Mataram Islam hingga periode kemerdekaan RI. Jejak kejayaan itu bisa dilihat dari bangunan-bangunan kuno yang masih tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com