Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tradisi Memukau di Disneyland Hong Kong

Kompas.com - 16/03/2012, 06:46 WIB
Iskandar Zulkarnaen

Penulis

KOMPAS.com - Awalnya, saya berpikir, mengunjungi Disneyland Hong Kong di musim semi dengan cuaca dingin dan curah hujan yang tidak menentu bukanlah pilihan yang pas. Saat tiba di terminal bis (tempat berhentinya semua bis Disney), Rabu (7/3/2012), hujan rintik-rintik mulai turun. Beberapa kali saya dan teman-teman wartawan dari Indonesia terpaksa berteduh saat hujan membesar. Perjalanan menuju pintu gerbang yang berada sekitar setengah kilometer dari terminal bis dan stasiun kereta terasa lama.

1331824381691025041
Pintu gerbang Disneyland Park, Hong Kong. (KOMPAS.com/iskandarjet)

Suasana sepanjang pelataran yang luas itu sunyi, tidak ada rombongan lain. Saya menduga, Disneyland hari itu akan sepi pengunjung.

Tapi ternyata sepinya suasana di sepanjang pelataran menuju pintu gerbang Disneyland bukan karena hujan yang turun sedikit demi sedikit, tapi karena Disneyland mulai beroperasi sekitar jam sepuluh, sedangkan saya tiba di sana sebelum jam sembilan.

1331824444145629709
Air mancur Disney, salah satu tempat favorit berfoto sebelum masuk ke Disneyland. (KOMPAS.com/iskandarjet)
Upacara Pembukaan

Meskipun masih pagi, kerumunan orang sudah terlihat di depan pintu masuk. Lalu menjelang dibukanya Disneyland sekitar pukul 09:30 waktu setempat, suasana semakin ramai. Mereka umumnya datang dalam satu kelompok keluarga (ayah, ibu dan anak), tapi ada juga rombongan besar yang notabene adalah turis asing.

Mereka berkerumun di depan pintu masuk sambil menunggu upacara pembukaan (opening ceremony) dimulai. Sedangkan kami, rombongan "Indonesian Media Fam 2012", dipersilakan masuk melewati pintu gerbang agar bisa menyaksikan prosesi upacara lebih dekat.

1331824688743734605
Mickey dan Minnie Mouse melampaikan tangan ke para pengunjung yang sudah mengantri di pintu masuk. (KOMPAS.com/iskandarjet)

Upacara pembukaan? Ya, setiap hari, Disneyland menggelar tradisi pembukaan sebelum para pengunjung dipersilakan masuk. Inilah tradisi harian yang berlangsung di wahana hiburan yang sejak dibuka tahun 2005 telah dikunjungi oleh lebih dari 31 juta orang dari seluruh dunia.

Tradisi itu satu paket dengan pagelaran parade Disneyland di siang menjelang sore hari dan pesta kembang api di depan Sleeping Beauty Castle yang diadakan di penghujung malam-pertanda telah ditutupnya wahana Disneyland. Ketiga tradisi tadi (pembukaan parade dan kembang api) dikemas dengan bagus dan menjadi daya tarik tersendiri bagi Disneyland.

Upacara pembukaan Disneyland dimulai dengan kedatangan Mickey dan Minnie dengan menggunakan mobil khusus. Kostum dan topeng yang digunakan oleh dua orang talent itu terlihat sangat bersih dan mengkilat. Senyum lebar yang melekat pada topeng Mickey dan Minnie sontak membuat anak-anak bersorai memanggil-manggil dan melambaikan tangan. Keduanya berjalan membalas lambaian tangan para penggemarnya yang masih berada di luar pintu masuk.

1331824770518541735
Keluarga yang beruntung ini terpilih sebagai "pembuka pintu" Disneyland. (KOMPAS.com/iskandarjet)

Sesaat kemudian, sepasang keluarga dari Filipina dipersilakan masuk melewati pintu berakses kartu elektrik yang dibuat mirip dengan pintu masuk di semua stasiun Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong. Mereka adalah keluarga yang beruntung (disebut sebagai "lucky family"). Jenny Dam dari Disneyland menjelaskan, setiap hari pihaknya memilih satu keluarga yang beruntung untuk secara simbolis membuka Disneyland Park.

"Pemilihannya dilakukan secara acak. Bukan dengan undian atau dipilih khusus," kata Jenny.

Keluarga yang beruntung itu lalu berfoto bersama dengan Mickey dan Minnie di depan Disneyland dengan latar taman bunga warna-warni bergambar kepala Mickey. Kemudian mereka memegang kunci berwarna emas dan memasukkannya ke kepala Mickey sebagai simbol dibukanya Disneyland untuk umum. Prosesi tersebut dihadiri oleh para awak Disneyland dan ditonton oleh ratusan calon pengunjung yang sudah mengantri di depan pintu masuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com