Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan demi Ketenteraman Jiwa

Kompas.com - 05/04/2012, 08:24 WIB

Awalnya, restoran ini bernama Cokky. Lalu, pada tahun 1960-an, restoran ini berubah nama menjadi Tan Goei. Pada tahun 1998, ketika terjadi kerusuhan dan ada imbauan dari pemerintah agar semua restoran memakai nama berbahasa Indonesia, pemilik Tan Goei, Johnny Surjono, mengubah restorannya menjadi Miranda. Namun, Johnny tetap mempertahankan menunya, yakni menu campuran Jawa, China, dan Belanda. Beberapa menu klasik yang ditawarkan adalah lontong cap gomeh, steik lidah, lumpia, fuyunghai, capcai, kue kastengel, dan kue lidah kucing.

Tidak hanya menunya yang klasik. Atmosfer di restoran ini juga terasa sangat klasik, dengan pilihan meja-kursi dan ornamennya. Selain itu, restoran ini juga memutar musik tahun 1960-an berbahasa Jerman, Inggris, dan Indonesia.

Warto, salah seorang karyawan Miranda, mengatakan, Miranda memang menjadi tempat mangkal orang-orang yang mau bernostalgia atau mengecap suasana tempo doeloe.

”Ada yang sejak pacaran hingga sekarang sudah punya anak masih sering ke sini. Yang dipesan juga itu-itu saja. Mungkin mereka belum menemukan di restoran lain makanan selezat di Miranda,” kata Warto.

Gondangdia

Masih di seputaran Menteng, rumah makan Mie Ayam Gondangdia juga menjadi tempat makan yang penuh kenangan.

Tampak dari luar, rumah makan yang terletak di Jalan RP Soeroso Nomor 36, Jakarta Pusat, ini sederhana. Letak rumah makan berwarna hijau (ciri khasnya) itu hampir bersebelahan dengan jalan layang kereta api. Jangan heran ketika sedang menikmati santapan mi terdengar bunyi kereta lewat.

Usaha Mie Ayam Gondangdia didirikan tahun 1968 dengan tiga pegawai. Saat itu tak banyak rumah makan di daerah Gondangdia Lama. Hanya ada Rumah Makan Trio dan Bakmi Tip Top.

Selain siswa Dancer School, pelanggannya adalah anak muda yang biasanya nongkrong di stasiun radio Godila. Selanjutnya, para siswa SMP Negeri 1 Cikini, SMA Negeri 1 di Jalan Buah Batu, dan mahasiswa Universitas Indonesia Salemba menjadi pelanggan tetap rumah makan ini.

Seiring dengan perjalanan waktu, pelanggan rumah makan ini bertambah, termasuk para tetangga yang pernah tinggal di kawasan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com