Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM Bersubsidi Perintah Undang-undang

Kompas.com - 10/05/2012, 14:12 WIB
Tomy Trinugroho A.

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Kamis (10/5/2012), di Kantor Presiden, mengatakan, kuota BBM bersubsidi sebesar 40 juta kiloliter merupakan amanat undang-undang. Karena itu, menambah kuota tidak bisa seenaknya dilakukan.

Dengan situasi demikian, menurut Hatta, penghematan pemakaian BBM bersubsidi mau tidak mau harus dilakukan. Pemerintah pun memutuskan untuk memulai penghematan tersebut dari pemerintah sendiri. "Kendaraan BUMN dan BUMD tidak boleh lagi memakai BBM bersubsidi," ujar Hatta.

Pemerintah mulai 1 Juni 2012 akan memulai menerapkan paket kebijakan penghematan energi. Ada lima langkah penghematan.

Selain larangan kendaraan pemerintah memakai BBM bersubsidi, langkah-langkah itu adalah konversi ke BBG dipercepat, kendaraan di perkebunan dan pertambangan dilarang memakai BBM bersubsidi, larangan pembangunan pembangkit listrik berbasis BBM bersubsidi, serta penghematan energi di gedung-gedung pemerintah.

Selain lima langkah tersebut, pemerintah juga akan memperketat pengawasan pemakaian BBM bersubsidi.

Hatta menegaskan, pemerintah tidak menerapkan larangan kendaraan pribadi, dengan kapasitan mesin tertetu, untuk menggunakan BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com