Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Militer Disiapkan

Kompas.com - 09/07/2012, 02:13 WIB

OUAGADOUGOU, SABTU - Negara-negara Afrika Barat yang tergabung dalam ECOWAS menganjurkan Pemerintah Mali meminta PBB mendukung intervensi militer untuk mengusir pasukan pemberontak dari wilayah utara negara itu.

Demikian, antara lain, hasil pertemuan darurat Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) yang digelar di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, Sabtu (7/7). Pertemuan tersebut dihadiri enam presiden dari Pantai Gading, Nigeria, Niger, Togo, Benin, dan Burkina Faso.

Dalam pernyataan bersama, enam presiden tersebut meminta Pejabat Presiden Mali Dioncounda Traore segera mengirim permohonan ke ECOWAS dan PBB mengenai pengerahan pasukan ECOWAS untuk membantu tentara Mali mengatasi kekacauan.

Sebelumnya, beberapa pejabat negara-negara Afrika itu mengatakan, Nigeria, Niger, dan Senegal telah berjanji menyediakan inti pasukan internasional berkekuatan 3.270 personel. Misi utama pasukan internasional itu nantinya akan mendukung tentara Mali yang terpecah-pecah, turut membantu menstabilkan institusi-institusi politik, dan kemudian merebut kembali wilayah utara Mali yang saat ini diduduki pasukan pemberontak.

Selain itu, para pemimpin negara-negara ECOWAS juga mendesak para pemimpin politik di Mali untuk segera membentuk pemerintah persatuan selambat-lambatnya tanggal 31 Juli. Jika batas waktu itu dilanggar, ECOWAS tidak akan mengakui pemerintahan Mali dan kemungkinan akan menskors keanggotaan Mali.

Pertemuan di Ouagadougou tersebut tidak dihadiri oleh Traore dan Perdana Menteri Mali Cheikh Modibo Diarra. Traore hingga saat ini berada di Paris, Perancis, untuk memulihkan kondisi tulang tengkoraknya yang retak setelah dikeroyok massa di kantornya, Mei lalu.

Mali, yang pernah menjadi contoh negara demokrasi stabil di Afrika, jatuh ke jurang kekacauan setelah kudeta militer bulan Maret. Kondisi negara yang rapuh itu kemudian dimanfaatkan pemberontak Tuareg yang ditunggangi milisi islamis Ansar Dine menyatakan kemerdekaan di wilayah utara.

Situasi memburuk

Pada perkembangannya, Ansar Dine membajak pemberontakan tersebut dan balik mengusir pihak Tuareg dari kota-kota kunci di utara, seperti Gao, Kidal, dan Timbuktu. Pekan lalu, milisi Ansar Dine yang terkait dengan jaringan Al Qaeda itu menghancurkan situs-situs bangunan religius bersejarah di Timbuktu yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pihak Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mengatakan, perusakan bangunan bersejarah itu bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang. Dalam pertemuan di Ouagadougou, para pemimpin ECOWAS juga meminta ICC mulai menyelidiki dugaan kejahatan perang di Mali utara.

Sementara itu, Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) melaporkan, anak-anak turut menjadi korban situasi yang memburuk di Mali utara. UNICEF mencatat sedikitnya 175 anak laki-laki berusia 12-18 tahun direkrut menjadi milisi bersenjata, delapan anak perempuan menjadi korban kekerasan seksual, dan dua anak tewas karena ranjau darat sejak akhir Maret.

Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) juga mencatat wabah kolera mulai menjangkiti kota Gao. (AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com