Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melirik Pembuatan Keju Gouda

Kompas.com - 08/10/2012, 16:45 WIB

Oleh Madina Nusrat

RASA gurih dan legit, dengan harum susu terfermentasi, membuat keju selalu diminati anak-anak hingga orang dewasa. Kenikmatan rasanya tidak hanya menggoyang lidah, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu cara pembuatannya. Di Sukabumi, makanan yang aslinya dari daratan Eropa ini diproduksi di daerah perbukitan Baros. Madina Nusrat

Mengisi akhir pekan dengan berwisata ke tempat pembuatan keju di Sukabumi, Jawa Barat, ini bisa menjadi pilihan. Tak hanya dapat memenuhi hasrat ingin tahu cara pembuatannya, tetapi juga bisa mencicipi keju dengan cita rasa khas keju gouda.

Sesuai dengan tradisi penamaan keju yang berlaku di Belanda, ragam jenis keju ditentukan cara pembuatan yang identik dengan tempat asal pembuatannya.

Sebagai produsen keju yang berkiblat pada metode pembuatan keju di daerah Gouda, Belanda, keju yang dihasilkan pun digolongkan keju gouda, dengan merek Natura Gouda. Cirinya, daging keju bertekstur agak keras di bagian luar dan lembut di bagian dalam, dengan warna kuning susu.

Di kawasan perbukitan Baros, PT Bukit Baros Cempaka (PT BBC), pengelola, sudah menjalankan produksi pembuatan keju lebih dari 10 tahun dengan menggunakan susu sapi. Produk yang dihasilkan mulai dari keju, susu yoghurt, hingga ragam makanan olahan dari keju.

Mengikuti tradisi Belanda, tempat pembuatan kejunya pun diberi nama Kaas Fabriek yang berarti pabrik keju. Bangunannya menyerupai gudang atau kandang kuda yang memanjang ke belakang, seperti banyak dijumpai di daratan Eropa, dengan kayu sebagai komponen utama.

Rerindangan pohon mengelilingi pabrik keju ini, dengan taman yang tertata apik di sekitarnya. Hawa sejuk Sukabumi melengkapi perjalanan yang penuh hasrat akan kenikmatan keju khas Belanda ini.

Sebagai pabrik makanan yang steril, tempat ini menerapkan keamanan dan kebersihan yang cukup ketat. Itu sebabnya, pengunjung dipersilakan menyaksikan proses pembuatan keju dari balik kaca panjang yang cukup lebar.

Seorang pemandu siap membimbing perjalanan wisata ke pabrik ini. Informasi pembuatan keju dan ragam jenisnya bisa dikorek dari pemandu ini.

Perjalanan dimulai dari tong alumunium berukuran besar yang digunakan untuk mengaduk susu dengan bakteri menguntungkan lactobacillus dan enzim rennet atau renin. Pengolahan itu berfungsi untuk memecah protein susu dari air sehingga diperoleh pati susu yang dikenal dengan dadih.

Dadih susu itu yang akan jadi bahan utama pembuatan keju. Bobot dadih yang diperoleh biasanya hanya 10 persen dari total susu yang digunakan. Jadi, bisa dibayangkan, mengapa harga keju cukup mahal.

Dadih susu itu kemudian dimuat dalam cetakan kotak, persis seperti pembuatan tahu. Dadih yang tercetak lalu direndam air garam dalam komposisi yang telah diatur sehingga nantinya diperoleh keju dengan rasa yang gurih dan nikmat.

Sementara di bagian lain dari pabrik itu, juga bisa disaksikan proses pencetakan keju mozarella yang terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan bisa mulur cukup panjang. Dari sebuah mesin pengolahan, keju yang menjadi teman setia pizza ini ditarik secara manual oleh pekerja dan dipotong-potong dalam ukuran tertentu. Keju itu kemudian dicetak dalam cetakan kotak plastik.

Sementara keju gouda yang telah melalui proses perendaman air garam akan diperam dalam ruang dingin bersuhu 15-16 derajat celsius dengan tingkat kelembaban 80 persen. Lama pemeraman akan sangat menentukan tekstur keju yang dihasilkan dan penggunaannya dalam konsumsi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com