Hotel Yello dan Kebebasan Berekspresi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budaya street art atau seni jalanan dan breakdance kian menjamur, terutama di kalangan anak muda. Perlu diadakan ruang untuk mereka yang gemar akan hobi ini untuk menyalurkan hobinya.

Sebuah hotel akan hadir di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta, dengan konsep mendukung street art untuk merepresentasikan kebebasan berekspresi. Desain arsitektur yang dipilih dominan berwarna kuning, sesuai dengan nama hotel, Hotel Yello.

"Yello tanpa 'w' untuk memanggil lebih akrab sapaan hello," ungkap Presiden Direktur Tauzia Hotel Management, Marc Steinmeyer, dalam sambutannya pada peluncuran Hotel Yello di Kafe Rolling Stone, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2012).

Dukungan kepada seniman street art dan breakdance telah ditunjukkan oleh Hotel Yello yang selalu menampilkan atraksi breakdance pada setiap peluncuran hotel barunya. Selain itu juga tersedia dinding kreatif untuk para undangan yang ingin mencorat-coret menyalurkan ekspresinya.

Hotel Yello dilengkapi pojok tablet (tablet corner) serta Wi-Fi yang kuat untuk memuaskan kebutuhan internet para Netizens atau Internet Citizen, yaitu orang-orang yang telah kecanduan oleh internet.

Hotel dengan segmen kelas menengah ini akan dilengkapi dengan art zone atau zona seni untuk menyalurkan kebebasan kreativitas para tamu.

Selain di Jakarta, Hotel Yello juga akan mengembangkan beberapa hotelnya di Surabaya, Bali, Makassar, dan Bandung.