Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berwisata di Musim Hujan

Kompas.com - 20/11/2012, 09:10 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Di musim hujan seperti saat ini, bukan berarti menjadi halangan untuk berwisata. Tentu ada persiapan lebih untuk menghadapi cuaca yang berubah-ubah. Berikut beberapa kiat wisata di musim hujan.

Waktu. Biasanya musim hujan di Indonesia dan negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara ada di kisaran akhir tahun. Di Indonesia, musim hujan bergeser di bulan Oktober sampai April.

Saat musim hujan, kondisi lembab dan panas yang sumuk seringkali terasa. Hal ini membuat perjalanan menjadi nyaman. Hujan lebat selama seharian menjadi hal yang lumrah. Waspadai juga kemungkinan terjadi banjir. Kemungkinan ini terjadi hampir di seluruh Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Sepi namun menyegarkan. Walau musim hujan, bukan berarti halangan melakukan wisata. Salah satu keuntungannya adalah tempat-tempat wisata yang cenderung sepi saat musim hujan. Restoran favorit yang biasa ramai, jadi lebih sepi walaupun di jam sibuk sekalipun.

Musim hujan juga biasanya terjadi bertepatan pada musim sepi kunjungan. Sehingga harga-harga akan lebih murah, terutama untuk penginapan. Tempat wisata pun yang biasanya penuh sesak akan lebih sepi.

Lagi pula, walaupun musim hujan, hujan tak selalu jatuh terus menerus tanpa henti. Saat hujan reda, Anda akan merasa udara lebih segar dan pohon-pohon tampak berkilau menyegarkan, pun lampu jalanan terasa lebih terang karena bersih dari debu.

Untungnya lagi, saat musim hujan, cuaca terasa sejuk. Sehingga walaupun berjalan lama, Anda tak mudah terasa kepanasan maupun berkeringat.

Perhatikan waktu. Biasanya hujan tak turun seharian. Perhatikan apakah di destinasi tersebut kecenderungan hujan jatuh di pagi hari atau sore hari. Dengan panduan ini, Anda bisa menyusun perjalanan wisata dengan mudah.

Tempat wisata. Memang, ini bukan waktu terbaik untuk berwisata ke pantai maupun menjelajahi pulau-pulau kecil. Pun, wisata gunung bisa Anda pertimbangkan kembali.

Sekadar menginap di vila di gunung bisa saja. Tetapi pilihan untuk mendaki mungkin bisa Anda tunda sementara waktu.

Masukkan dalam perjalanan wisata Anda kunjungan ke museum-museum di destinasi wisata yang Anda kunjungi. Wisata budaya juga menjadi pilihan yang sangat pas. Datangi tempat-tempat pertunjukan seni, misalnya untuk melihat pementasan tari ataupun wayang.

Kursus budaya untuk wisatawan bisa menjadi pilihan, seperti kelas memasak sampai kelas yoga. Saatnya santai dengan relaksasi spa pun harus Anda masukkan dalam agenda. Ada beragam kegiatan wisata yang bisa Anda pilih di dalam ruangan. Jeli-jeli saja mencarinya.

Tempat belanja bisa menjadi pilihan tempat berwisata. Lebih baik lagi kalau berbelanja di pasar. Ajang tawar-menawar lebih tak ketat di kala hujan lebat datang. Sebab, pengunjung pun sepi, dan pedagang lebih bermurah hati memberikan harga terbaik.

Musim hujan waktu yang tepat untuk berwisata kuliner, terutama mencoba restoran-restoran favorit yang biasanya penuh sesak oleh pengunjung. Di saat hujan lebat, walau di jam sibuk seperti makan siang, tingkat kunjungan cenderung menurun.

Tetapi, bukan berarti di saat hujan, Anda hanya bisa di dalam ruangan. Jika Anda merasa stamina Anda kuat, berhujan-hujanan pun seru. Sewa sepeda dan berkeliling pedesaan di tengah rinai hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com