Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Tolak Pindah ke Rusun

Kompas.com - 02/12/2012, 17:31 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Pasca-kebakaran hebat di Jalan Durian, Kolaka Sulawesi tenggara yang menghanguskan 41 rumah, Minggu (18/11/2012) lalu, masih menyisakan masalah. Sebelumnya para korban dihadapkan pada masalah larangan lagi tinggal di lokasi kebakaran oleh pemilik lahan dan keterbatasan MCK di tempat pengungsian.

Kini, justru masalah muncul dari para pengungsi sendiri. Para korban rumah terbakar ini menolak usulan Pemerintah Kolaka untuk merelokasi mereka ke tempat yang dianggap lebih layak. Rencananya Pemda Kolaka akan merelokasi para korban kebakaran yang berjumlah 40 kepala keluarga tersebut ke rumah susun di kawasan muara sungai Kolaka. Rumah susun tersebut barus seleasai dibangun oleh pemda setempat tahun ini.

"Kita sudah gelar rapat bersama dan setuju kalau para pengungsi ini kita bawa ke rumah susun. Tentunya harus mengikuti prosedur yang berlaku. Tapi mereka menolak dan justru meminta dicarikan lokasi lain, dan yang membangun rumah adalah mereka sendiri," ungkap Camat Latambaga Arifin Jamal, Minggu (02/12/2012).

Arifin menambahkan, kesepakatan untuk tinggal di rumah susun itu telah disetujui oleh pemda dan lurah setempat. "Mereka menolak dengan berbagai pertimbangan, yang pertama masalah ganti rugi, tempatnya yang kurang strategis dan lain-lain. Kalau pindah di rumah susun itu kan tinggal membayar sewa per bulan, bayar tarif listrik dan air bersih, itu saja persyaratannya. Kalau masalah tuntutan mereka dicarikan lokasi lain kita akan kembali merapatkan masalah tersebut," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang warga korban kebakaran, Desa menilai relokasi ke rumah susun bukan solusi bagi para korban kebakaran. "Ini bukan solusi, carikanlah kami lokasi lain agar bisa membangun rumah. Yang bangun nanti itu kami sendiri, bukan pemda. Pemda hanya siapkan lokasi saja," ungkapnya.

Korban kebakaran lain, Junaidi mengaku tinggal di rumah susun seperti yang diusulkan pemda akan memberatkan mereka. "Sebagian besar yang jadi korban kebakaran ini adalah pedagang kaki lima. Ada yang jual bakso keliling. Nah, kalau kita ditempatkan di rumah susun, apalagi di lantai lima itu sangat tersa berat. Belum lagi anak-anak kami masih kecil semua," tegasnya.

Penolakan dari para korban kebakaran ini justru ditanggapi miring oleh sebagian warga Kolaka. Misalnya Bahar, dia menilai para korban jangan terlalu mempersulit keadaan.

"Relokasi ke rumah susun itu adalah bentuk perhatian pemda jadi mereka terima saja. Lagian lokasi yang mereka (para korban) tempati itu adalah status tanahnya dikontrak jadi lebih baik pindah ke rumah susun, lebih bagus lagi," pikirnya.

Higga saat ini, para korban masih bertahan di aula kantor Kelurahan Sakuli dan sebagain lagi memilih tinggal di rumah kerabat mereka. Kebakaran yang menghanguskan lebih dari 40 rumah tersbut terjadi pada tanggal 18 bulan September lalu di kawasan padat penduduk di pinggir sungai Kolaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com