Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Rinjani, Obyek Wisata yang Tetap Memikat

Kompas.com - 15/01/2013, 20:25 WIB

Karena itu setiap tahun Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengeluarkan larangan untuk mendakian gunung api tersebut. Penghentian sementara aktivitas pendakian biasanya berlangsung dua hingga tiga bulan terutama pada saat terjadinya cuaca buruk termasuk pada 2013.

Ditutup tiga bulan

Pada 2013 jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup sekitar tiga bulan, mulai 10 Januari hingga 31 Maret 2013. "Penutupan dilakukan karena musim hujan menyebabkan jalur pendakian licin dan pohon tumbang sehingga membahayakan keselamatan pendaki," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Sudiono di Mataram, Sabtu (5/1/2013).

Menurut Agus, selain untuk keselamatan pendaki, penutupan jalur pendakian juga dimaksudkan buat pemulihan ekosistem secara alami di taman nasional yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan nusantara itu.

Menurut informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Selaparang Bandara Internasional Lombok (BIL) curah hujan di TNGR dan sekitarnya sudah meningkat dengan intensitas sedang hingga lebat.

Informasi mengenai penutupan jalur pendakian sudah disampaikan melalui surat ke seluruh instansi terkait termasuk seluruh bupati dan wali kota se-Lombok, pihak kepolisian, dan kepala desa yang ada di wilayah jalur pendakian tersebut.

Terkait dengan pemberlakuan larangan pendakian sementara pihak TNGR akan melakukan pengawasan baik di jalur pendakian Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara maupun Sembalun, Lombok Timur guna mencegah pada pendaki melakukan pendakian.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani meminta masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi larangan mendaki Gunung Rinjani menyusul dikeluarkannya keputusan penutupan sementara yang berlaku mulai 10 Januari hingga 31 Maret 2013.

"Kami meminta agar larangan mendaki Gunung Rinjani tersebut dipatuhi guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena kondisi di jalur pendakian membahayakan para pendaki," katanya.

Untuk mencegah masyarakat dan melakukan pendakian, Balai TNGR sudah menarik kembali semua tiket kunjungan dari para juru pungut di jalur pendakian resmi baik di Senaru, Kecamatan Bayang, Kabupaten Lombok Utara maupun Sembalun, Lombok Timur.

"Seluruh tiket pendakian dari petugas pemungut di jalur pendakian resmi sudah kami tarik kembali. Kami memastikan tidak ada lagi masyarakat dan wisatawan yang akan mendaki melalui jalur pendakian resmi," ujarnya.

Bahaya yang mengintai pada pendakian Gunung Rinjani itu nampaknya tidak menyurutkan niat para pendaki untuk menaklukkan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Kerinci di Sumatera dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.

Terbukti kendati secara resmi telah dikeluarkan larangan pendakian oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, namun masih ada yang mendaki. Pada 9 Januari 2013 atau sehari sebelum dikeluarkan surat larangan pendakian terpantau sebanyak 50 orang pendaki yang mendaki Gunung Rinjani.

Para pendaki itu sudah diperingatkan oleh petugas agar tidak melakukan pendakian, karena mulai 10 Januari dilakukan penutupan secara resmi hingga 31 Maret 2013, namun mereka tetap mendaki.

"Petugas Balai TNGR yang ada di jalur pendakian sudah mengingatkan agar jangan dilakukan pendakian mengingat kondisi di sepanjang jalur pendakian cukup membahayakan akibat cuaca buruk, namun mereka tidak mematuhi larangan tersebut," ujar Agus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com