Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gethuk Bollen, Kue Tradisional Cita Rasa Modern

Kompas.com - 29/04/2013, 09:06 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Inilah kombinasi unik antara resep kue tradisional dan modern yang menghasilkan penganan yang unik pula bernama gethuk bollen.

Bagi masyarakat Jawa, gethuk barangkali sudah tidak asing lagi. Penganan yang terbuat dari bahan dasar singkong ini banyak dijumpai di Jawa Tengah. Bahkan, bagi warga Kota Magelang, gethuk sudah menjadi ikon Kota sejak dahulu. Rasanya yang legit manis dicampur dengan parutan kelapa yang gurih membuat jajanan ini terasa ngangeni.

Sedangkan bollen adalah makanan khas Bandung. Sejenis roti kering berlapis lapis atau sering disebut pastry. Biasanya bollen yang berisi aneka topping seperti pisang, keju, cokelat, kacang atau bahan lainnya.

Namun di tangan Felice Kumala Sari (35), kedua penganan dikombinasi sedemikian rupa menjadi sajian lezat dan lain daripada yang lain. Betapa tidak, rasa gethuk yang legit manis dan lembut berpadu dengan kulit pastry yang gurih dan renyah membuat kue ini cocok untuk camilan teman minum teh atau kopi.

Felice menceritakan, inovasi membuat gethuk bollen itu dimulai sejak 2011 lalu. Di Magelang banyak sekali ditemukan makanan gethuk. Namun kebanyakan masih sebatas gethuk asli tanpa variasi. Kemudian terbesitlah ide untuk mengkombinasi keduanya. Dia pantang menyerah bereksperimen menggabungkan aneka bahan-bahan dan terciptalah Gethuk Bollen.

“Awalnya kita masih coba-coba, itu pun masyarakat masih belum banyak yang suka. Kebanyakan orang masing menganggap aneh, gethuk kok dimakan sama roti,” ceritanya saat ditemui di Toko Fiori Bakery and Patisery miliknya di Jalan Diponegoro Kota Magelang, Senin (15/4/2013).

Ibu dua anak itu menceritakan, proses pembuatan gethuk bollen hampir sama dengan pembuatan roti pastry pada umumnya. Diawali dengan membuat kulit pastry yang berlapis-lapis. Kemudian membuat adonan gethuk yang juga hampir sama dengan gethuk lainnya, mulai dari perebusan ketela pohon, dihaluskan, lalu dibentuk bola-bola kecil. Adonan bola-bola ini kemudian dimasukkan ke adonan bollen lalu dipanggang.

“Biasanya adonan gethuk kan hanya direbus atau dikukus. Kalau gethuk bollen kami panggang,” jelasnya.

Tidak hanya sebatas gethuk bollen dengan rasa manis saja, namun Felicia juga menambahkan isi kacang, keju, cokelat, durian, srikaya dan sebagainya. Menurutnya, kebanyakan konsumen membeli dengan aneka variasi rasa.

Istimewanya, bahan-bahan yang dipakai membuat gethuk ini asli ketela pohon lokal yang dididapat dari warga sekitar Magelang. Sedangka untuk bahan-bahan roti pastry, Felicia menggunakan bahan impor yang diakui memiliki hasil rasa yang lebih bagus.

“Tepungnya saya pakai tepung Jepang yang kualitasnya bagus, begitu juga dengan mentega dan bahan roti lainnya. Namun untuk gethuk, semua asli lokal Magelang. Kami juga tidak memakai bahan pengawet dan pemanis buatan,” terangnya.

Tidak berlebihan jika hingga saat ini gethuk bollen semakin banyak peminat, bahkan menjadi salah satu makanan oleh-oleh khas Kota Magelang yang wajib dibeli. Pelanggannnya pun kini tidak hanya datang dari Kota Magelang saja tapi sudah sampai luar Kota seperti Yogyakarta, Temanggung, Klaten dan Purworejo.

Meski demikian, Felice masih enggan membuka cabang di luar kota karena dirinya ingin pembeli datang langsung ke tokonya yang terletak di Jalan Diponegoro No 17 Kota Magelang. Dia ingin mengangkat kue tradisional asli khas Magelang yang dikemas dengan cara modern dan hanya bisa didapat di Kota Magelang.

“Cara ini secara tidak langsung juga menambah daya tarik orang luar kota untuk berkunjung ke Kota Magelang,” katanya.

Harga yang dibanderol pun cukup terjangkau, yakni Rp 3.000 per buah atau Rp 39.500 per lusin. Setiap hari Felice dan 8 karyawannya harus membuat ratusan hingga ribuan biji gethuk bollen untuk pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

    8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

    Jalan Jalan
    Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

    Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

    Travel Update
    6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

    6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

    Travel Tips
    Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

    Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

    Travel Update
    8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

    8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

    Travel Tips
    Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

    Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

    Travel Update
    Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

    Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

    Travel Update
    Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

    Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

    Travel Update
    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Travel Update
    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com