Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid "Pintar" Rancangan Arsitek Italia

Kompas.com - 13/05/2013, 15:58 WIB
Tabita Diela,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Rancangan modern, ramah lingkungan, serta nyaman bagi penghuninya tidak hanya menjadi milik hunian-hunian komersial. Kini, rancangan semacam itu juga sudah waktunya menjangkau rumah-rumah ibadah.

Hal ini seperti yang tengah dilakukan arsitek asal Italia, Paolo Venturella, pada masjid di kota Pristina, Kosovo. Paolo merancang bangunan masif dan solid untuk masjid ini dengan menggabungkan dua elemen utama masjid, yaitu kiblat dan kubah dalam sebuah desain modern.

Hampir semua bagian masjid ini dirancang sebagai perlambang. Guratan-guratan dan lengkungan yang ada di sekujur permukaan bangunan akan mengarah ke dinding kiblat, menunjuk ke Mekkah. Karena itu, guratan-guratan tersebut tidak hanya memiliki fungsi estetis, tetapi juga berfungsi sebagai penanda arah kiblat.

Tak hanya itu. Bentuk melengkung kubah pada masjid ini membentuk sebuah ruang komunal. Ruangan tersebut dapat digunakan oleh jemaah yang berkumpul dan melakukan shalat berjemaah.

Adapun ruang shalatnya dibagi menjadi dua ruang terpisah. Area lebih kecil digunakan untuk shalat setiap Senin hingga Kamis. Sementara itu, ruang lebih besar secara khusus digunakan untuk shalat Jumat atau peringatan-peringatan besar Islam.

Double skin

Setiap ruang memiliki desain bertingkat. Pria dan wanita berada dalam tingkat berbeda. Selain itu, ruang-ruang serbaguna yang dapat digunakan sebagai ruang edukasi, sosial, administratif, dan komersial juga tersedia, tetapi terpisah dari batas suci dan ruang-ruang berdoa.

Masjid ini juga menerapkan teknologi lapisan ganda (double skin) yang kini mulai populer dalam desain bangunan ramah lingkungan. Fasadnya dilapisi dengan fotovoltaik yang mampu memanen energi bagi masjid dan pelayanan lainnya.

Bentuk masjid ini sendiri sangat memberikan keuntungan tersendiri. Permukaannya secara spesifik memiliki desain yang mampu mengoptimalisasi sorotan sinar matahari sepanjang hari. Namun, bagi jemaah, sinar matahari mampu menciptakan penerangan tidak langsung.

Permukaan dinding juga mampu menjadi jendela bagi mereka. Dinding penanda kiblat yang menghadap ke selatan juga berfungsi sebagai elemen rumah kaca. Dinding ini "menangkap" panas dan melepaskannya pada interior masjid dalam musim dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com