Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Putri Pariwisata Membatik di Borobudur

Kompas.com - 16/06/2013, 11:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Ada yang berbeda diantara puluhan stand-stand kerajinan yang berderet di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur pada event Borobudur International Festival (BIF) 2013, Sabtu (15/6/2013) siang. Para pengunjung BIF tampak berkerumun di salah satu stand batik di salah satu sudut. Rupanya di stand tersebut ada Putri Indonesia Pariwisata 2013, Cok Istri Krisnanda Widani (21), yang tengah asyik belajar membatik menggunakan canting (alat untuk membatik).

Meski tampak serius, namun gadis asal Bali itu tetap tersenyum ramah setiap kali pengunjung menyapa. Dengan jarinya yang lentik, Cok Is tidak terlihat canggung ketika seorang perajin Nuryanto membimbingnya membatik dengan menggunakan canting. Ia membuat batik motif stupa bertuliskan Borobudur International.

Selain membatik, Cok juga berkesempatan melihat penampilan kesenian tradisional khas Magelang yaitu tarian Soreng di panggung utama di tengah Taman Lumbini. Tak ayal para pengunjung yang mengenalinya langsung berebut untuk berfoto bersamanya. Cok pun dengan ramah melayani sau-persatu permintaan warga itu.

Dalam agenda empat tahunan BIF 2013 yang digelar selama 4 hari dari 13-17 Juni, Cok cukup sibuk mempromosikan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jateng ini.

Pada malam pembukaan lalu, Cok Is mendampingi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dan Gubernur Jateng Bibit Waluyo memukul gong sebagai tanda pembukaan BIF 2013. '"Tadi saya sudah sempat berkeliling melihat stand-stand yang ada di ajang BIF ini , seperti stand kerajinan, batik, kuliner, jamu dan lain sebagainya. Ini menjadi ajang promosi wisata yang bagus bagi di Jawa Tengah," kata Cok Is, putri sulung dari dua bersaudara ini.

Menurutnya, kegiatan BIF sangat bagus untuk saling tukar kebudayaan dan informasi wisata masing-masing peserta. Di samping itu juga bisa menambah ilmu pengetahuan tentang pariwisata dan kesenian bagi masyarakat.

Betapa tidak, Cok Is menambahkan, di BIF kali ini banyak ditampilkan berbagai kesenian daerah di Indonesia bahkan luar negeri seperti China, Brunei Darussalam dan negara-negara lain. "Ini sangat luar biasa, di sini kita bisa saling mengenalkan kebudayaan masing-masing," tutur gadis yang pernah menjadi pemeran wanita terbaik Pekan Seni Remaja 2006 ini.

Cok sendiri mengaku pertama kali naik Candi Borobudur saat ia duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar. Saat itu, dirinya begitu takjub dengan kemegahan candi Buddha terbesar di dunia itu. Pada pada masa itu manusia belum mengenal teknologi canggih. "Karena itu saya berharap, semua orang ikut merasa memiliki Candi Borobudur sebagai warisan budaya dengan cara ikut serta melestarikannya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com