Adalah Artotel, brand hotel teranyar di Indonesia. Hotel ini berkonsep butik, yakni hotel yang bukan hanya sekadar tempat tidur dengan sprei, bantal, hingga tirai putih, melainkan juga memainkan corak warna. Hotel artistik karena seluruh bagian hotel adalah goresan karya para artis (panggilan untuk para seniman).
Artotel bisa dibilang masih seumur jagung. Hotel pertamanya berada di Surabaya diresmikan sejak Juli 2012 lalu. Di pilihnya Surabaya, tak lain karena merupakan kota kelahiran si pemilik, Erastus Radjimin. "Kebetulan saya orang Surabaya asli. Saya tinggal dan besar di Surabaya," kata Erastus yang akrab disapa Eri.
Idenya membangun Artotel karena ingin meleburkan antara bisnis dan kesenangan, menggabungkan perhotelan dengan seni. Selain juga keinginan dirinya untuk mempromosikan para artis muda potensial, melalui karya di dinding hotel. "Ini peluang untuk promosi nama mereka juga agar bukan orang Indonesia saja yang tahu tapi orang luar juga tahu," ujar Eri.
Hingga saat ini, telah beroperasi 2 brand Artotel, di Jalan Dr. Soetomo Surabaya dan Jalan Sunda, Thamrin, Jakarta. Eri mengatakan bahwa meski masih dalam satu label Artotel, namun keduanya memiliki konsep berbeda. Pun para artis yang diboyong untuk berkarya di Artotel.
Dengan konsep tak sama demikian, Eri pun menyadari bahwa ada konsekuensi yang harus diterima, yaitu hotel tidak bisa berkembang terlalu cepat. "Jadi kita membawa Artotel itu konsepnya beda-beda tapi ada konsekuensi kita tak bisa berkembang terlalu cepat juga karena kita fokus di quality, kita nggak fokus di quantity," kata Eri
"Kita nggak pernah targetin jumlah, kita targetin the right owner, location, kita mau bangun tapi kita otomatis pasti targetin di kota-kota besar, karena konsep kita butik," tambahnya.
Untuk mempercantik hotel dengan goresen lukisan para artis, tak ada pakem khusus yang diberikan Eri. Semua tergantung selera si artis. Hanya ada pesan yang ia berikan, yaitu jangan ada masukan unsur politik, sosial atau bahkan agama terselip di dalam karyanya.
"Kita cuma bilang ini hotel, jangan sampai ada religius message atau atau pesan politik, jangan negatif karena hotel tempat orang tidur. Tapi kita bebasin mereka bisa berkarya apa saja," tambah Eri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.