Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Tahun Baru Bersama Bekantan, Hanya untuk Jiwa Petualang

Kompas.com - 21/12/2015, 11:03 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Mau tahu bagaimana rasanya bermalam tahun baru di sebuah pulau yang tak dihuni manusia dan hanya ada hewan liar seperti bekantan?

Mungkin sensasi ini wajib dicoba bagi Anda yang sudah jenuh berlibur di tempat-tempat yang biasa digunakan untuk berlibur seperti hotel, vila, atau wahana permainan.

Bekantan Ecotour membuka kesempatan itu, yaitu bermalam tahun baru di Pulau Bakut yang merupakan pulau tempat tinggal hewan jenis primata tersebut.

Pulau Bakut yang terletak di Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan, ini memang tak seindah pulau-pulau lainnya yang dikelilingi pantai nan cantik yang memiliki pemandangan dan alam bawah laut yang menawan.

Pulau ini kecil saja, dipenuhi hutan rimba dan rawa yang becek serta nyamuk. Jangan pernah berharap di sini bakal ada pemandangan alam yang indah karena di sekeliling pulau ini adalah Sungai Barito yang kerap dilalui tongkang-tongkang batu bara.

Di atasnya melintas Jembatan Barito yang terkenal itu. Di sinilah kampung halaman para bekantan, monyet berbulu coklat berhidung mancung warna merah itu tinggal.

Mereka kerap bergelantungan dan melompat-lompat di pepohonan tersebut atau bahkan memakan buahnya.

Jika cuaca sedang cerah, mereka biasanya menampakkan diri sehingga pelancong bisa dengan bebas melihat kehidupan liar mereka.

Namun jika cuaca sedang gerimis atau hujan lebat, mereka biasanya bersembunyi di balik pepohonan itu.

Tiap hari ada saja turis yang tertarik berkunjung ke pulau ini. Entah sekadar melihat aktivitas para bekantan ini ataupun memfoto mereka.

Tak jarang, banyak pula kalangan pecinta alam liar yang memilih bermalam di sana agar bisa lebih akrab dengan alam dan bisa dengan puas berinteraksi dengan para bekantan itu.

menyusuri
Menyusuri Sungai Barito. (Banjarmasin Post/Yayu)

Bekantan Ecotour membidik peluang wisata ini. Khusus untuk malam pergantian tahun nanti, mereka membuka kesempatan ini bagi para wisatawan yang ingin merasakan pengalaman merayakan malam tahun baru yang berbeda.

"Kami buka trip ini hanya untuk 31 Desember 2015. Menginap di sana semalam, pulangnya 1 Januari 2016," terang pengelola Bekantan Ecotour, Donny Sophandi.

Wisatawan bakal menginap di pondok dan perkemahan yang disediakan. "Untuk berkemah, ada tanahnya yang kering sehingga bisa untuk mendirikan tenda," jelasnya.

Perjalanan menuju Pulau Bakut dimulai dengan menggunakan kelotok atau perahu mesin dari bawah Jembatan Barito.

"Wisatawan bisa menuju langsung ke Jembatan Barito menggunakan kendaraan pribadi bisa juga kami jemput," lanjutnya.

Menariknya, selain bisa menikmati dan berinteraksi langsung dengan bekantan, peserta tur juga akan berpartisipasi dalam penancapan papan peringatan untuk kelestarian alam di pulau ini dan kehidupan bekantan.

Maklum saja, bekantan yang merupakan monyet ikon Kalimantan Selatan ini sekarang jumlahnya kian berkurang, bahkan hampir mendekati kepunahan.

Kondisi ini disebabkan sering diburu bekantan oleh manusia dan tewas terpanggang karena maraknya pembakaran hutan.

Kesempatan ini hanya untuk 20 orang dengan tarif Rp 300.000 per 20 orang tersebut. Selain itu, peserta tur ini juga akan mendapatkan fasilitas makan dan minum selama menginap.

Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang wisata ke pulau ini, bisa mengunjungi Siring Menara Pandang di Jalan Kapten Pierre Tendean, Banjarmasin. Bekantan Ecotour bermarkas di tempat ini. Bisa juga mengakses informasinya di website www.bekantan.org.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com