Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paragliding, Uji Nyali Sambil Menikmati "Selfie" di Ketinggian!

Kompas.com - 04/05/2016, 11:03 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com — Libur empat hari di akhir pekan ini bisa menjadi liburan panjang yang terlalu sayang dilewatkan. Dua hari libur nasional, Kamis (5/5/2016) dan Jumat (6/5/2016), akan bersambung hingga akhir pekan. Apa yang akan Anda lakukan?

Bali bisa memberikan tantangan itu. Tetapi, jangan dulu terpaku tawaran pesona alam Pulau Dewata di daratan, apalagi hanya berkutat di pantai. Pernah terpikir menikmati semua keindahan itu dari udara sembari selfie di ketinggian?

Anita (27) sudah menjajal tantangan ini beberapa waktu lalu. Pada libur panjang pekan ini, dia malah ingin mengulangnya lagi.

"Semua bermula di Pantai Pandawa," kenang Anita, seperti dituturkan kepada Kompas.com, pekan lalu.

Waktu itu, lanjut Anita, dia terkejut melihat sebuah benda melayang di udara mengitari kawasan pantai laiknya burung. Rasa penasarannya menguat saat melihat "benda" menukik turun di pantai, menghadirkan sosok seseorang bersama parasut. Sempat agak ragu, kata Anita, dia menghampiri sosok itu.

"Itulah pertama kali saya kenal dengan paragliding," ujar dia.

Kesempatan menjajal pun tak ditolaknya. Dari bibir pantai, dia bersama penerjun yang baru saja ditemuinya itu butuh waktu sekitar 15 menit untuk tiba di puncak bukit Pandawa yang menjadi landasan paragliding.

"Tempat itu terkenal dengan nama Timbis," sebut Anita.

Menurut dia, tak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk menjajal tantangan ini, selain nyali dan mental kuat—plus tentu saja kondisi fisik yang mendukung, seperti tak ada riwayat penyakit berat, misalnya jantung.

Menurut Anita, terbang pertamanya memakai paragliding dia lakukan dengan Defit (38) sebagai pendamping. Jam terbang Defit sudah tinggi dan sebelum menjadi pendamping paragliding sudah pernah pula berkarier sebagai pilot.

"Saya bawa tongsis dan kamera DSLR waktu itu, untuk merekam aksi saya saat di udara," tutur Anita bersemangat.

Jangan lupa, pemandangan dari udara juga menawarkan pesona dan sensasi yang berbeda.

enikmati keindahan Pantai Pandawa dengan menaiki Paradigling

Selfie jadi bagian dari rekaman tersebut. Namun, Anita tak memungkiri, alat yang dia pakai waktu itu cukup menjadi beban dan kerepotan tersendiri.

"Seringan-ringannya DSLR, tetap saja berat," ujar dia.

Belum lagi, kecanggihan DSLR tetap butuh utak-atik saat pengambilan gambar, terutama bila yang dijepret kebetulan menempatkan sumber pencahayaan terang sebagai latar belakang.

"Itu yang tak diperhitungkan juga sebelumnya. Hasilnya, banyak foto gelap karena backlight," keluh Anita.

Karena itu, untuk liburan akhir pekan kali ini Anita membuat persiapan lebih baik. Dia berencana membawa peralatan lebih ringkas, tetapi menawarkan hasil maksimal.

"Saya bawa ponsel kamera saja," ujarnya.

Ponsel kamera jelas lebih ringkas daripada kamera DSLR. Namun, satu hal yang pasti, teknologi ponsel kamera telah berkembang pesat.

Misalnya, ponsel kamera terkini sudah membenamkan resolusi 16 megapiksel untuk kamera depannya. Itu pun masih didukung oleh sensor 1/3.1 dan bukaan lensa f/2.0. Artinya, soal kualitas detail gambar sudah tak lagi menjadi pertanyaan, termasuk untuk selfie memakai kamera depan.

Backlight seperti pada pengalaman sebelumnya tak perlu lagi menjadi kekhawatiran juga saat memakai ponsel kamera ini. Ada paket fitur Hi-Light Camera, yang di antaranya mengantisipasi posisi pengambilan gambar backlight.

"Saya sudah coba selfie berlatar belakang matahari terbenam memakai ponsel kamera, dan tak ada cerita backlight lagi," tutur Anita.

Satu lagi, namanya berwisata, tetap saja sebisa mungkin menghadirkan kesegaran baru seusai berlibur. Kenangan yang dibawa pulang—termasuk hasil selfie—pun sebisa mungkin menjaga kesan segar dan kegembiraan dalam liburan.

Ponsel kamera memberikan fasilitas yang memungkinkan wajah kusut atau berpeluh karena terlalu tegang hilang dari gambar hasil selfie. Tak perlu repot, ada fitur Beautify 4.0 dalam skala satu sampai tujuh, untuk memastikan wajah cerah Anda yang terbawa sampai tiba kembali ke rumah.

Doc Oppo Ponsel untuk selfie menyediakan sejumlah fitur untuk mendukung pemotretan dalam ragam pencahayaan, baik kelebihan maupun kekurangan cahaya.

Jangan khawatirkan pula soal baterai ponsel kamera. Selain didukung baterai dengan kapasitas 2.850 mAh, pengisian ulang daya tak perlu waktu lama karena kehadiran teknologi VOOC Flash Charge. Hitungannya, isi ulang 5 menit bisa memberikan pasokan daya untuk dua jam pemakaian ke depan.

Jadi, pada saat terakhir sebelum melayang-layang di atas Pantai Pandawa di Pulau Dewata, pengisian daya baterai ponsel kamera sudah mengakomodasi kebutuhan untuk pengambilan gambar di udara bersama paragliding.

Berani coba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com