Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantar Matahari Pulang di Mindil Beach Australia

Kompas.com - 02/08/2016, 20:36 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Di lapangan itu juga sedang digelar kegiatan untuk anak-anak dari sebuah playgroup. Anak-anak itu bernyanyi dan berjoget bersama menirukan gaya guru-guru yang memberi contoh di depannya. Orangtuanya menonton di depan mereka. Sebagian ikut memberikan dukungan dengan tertawa gembira dan bertepuk tangan, sebagian besar memegang gawai untuk merekam aksi menggemaskan dari anak-anak itu.

Di salah satu lapangan yang paling dekat dengan hamparan pasir Mindil Beach, sebuah pertunjukan digelar. Seorang pria dan anjing german shepherd menggelar atraksi di atas rerumputan.

Puluhan anak dan orang dewasa duduk mengelilingi mereka. Lebih banyak orang lagi berdiri di belakang lingkaran itu untuk menonton aksi mereka berdua.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Salah satu atraksi di Mindil Beach, Northern Territory. Pantai ini terletak sekitar 3 km dari pusat kota Darwin.
Setiap si anjing mengikuti perintah dari tuannya, anak-anak berteriak dan bertepuk tangan. Sejumlah anak tertawa geli ketika si anjing sengaja tidak mendengarkan perintah tuannya untuk beranjak keluar dari sebuah koper  yang disediakan di situ. Pria pemilik anjing itu pun berakting seperti orang yang pusing tujuh keliling karena anjingnya tak menurut.

Menikmati senja

Lewat pukul 17.00 waktu setempat, langit mulai kemerahan, para pengunjung lalu memenuhi hamparan pasir di tepi Laut Timor itu. Mereka mengambil tempat kosong untuk menggelar tikar atau kain pantai sebagai alas duduk, bersiap menikmati matahari tenggelam.

Sambil menunggu waktu matahari terbenam tiba, orang-orang dewasa ada yang duduk-duduk sambil membaca buku, ada yang mengudap makanan ringan, atau hanya sekadar memandangi langit yang memerah di depannya.

Ada pula orang-orang dewasa yang sibuk menemani anak-anak berlarian di pantai atau membangun istana pasir, mengeruk sekitarnya hingga dalam lalu mengisinya dengan air laut.

Jim, salah satu warga Darwin yang datang menemani anak-anaknya, menuturkan bahwa di Mindil Beach, setiap warga Darwin bisa bertemu dan bersenang-senang bersama, mulai dari orangtua hingga anak-anak.

Mindil Beach menjadi tempat untuk rekreasi, menyegarkan hati dan pikiran yang penat. Cukup memacu kendaraan selama 10 menit dari pusat kota Darwin, mereka sudah tiba di Mindil Beach.

Menurut dia, Mindil Beach adalah tempat menikmati sunset terbaik di Darwin.

"Biasanya kami datang ke sini untuk melihat anak-anak bermain, sementara kami bisa bertemu dengan teman-teman dan minum bersama sambil menikmati matahari tenggelam," ucapnya.

Pemandangan warga duduk-duduk menanti matahari tenggelam di pantai ini layaknya penonton bioskop. Pasalnya, Pantai Mindil berkontur landai, agak tinggi di bagian terluar dan terus menurun hingga beberapa meter dari batas ombak, sedangkan langit layaknya layar bioskop dengan adegan matahari yang berwarna merah.

Matahari yang berwarna jingga bergerak turun. Anak-anak berhenti bermain. Para orangtua menunjuk ke arah matahari sambil memperlihatkan kepada anak-anak pergerakan matahari tenggelam di balik air. Langit yang tadinya berwarna jingga perlahan gelap, namun tak semua orang langsung beranjak dari tempatnya.

Seorang balita lalu kembali berlari di atas hamparan pasir. Dia dan keluarganya yang berasal dari Melbourne baru pertama kali datang ke Australia. Ini adalah pengalaman pertamanya mengantar matahari pulang di Mindil Beach….

 

KOMPAS.com/Caroline Damanik Anak-anak bermain di Mindil Beach, Northern Territory. Pantai ini terletak sekitar 3 km dari pusat kota Darwin.

 

(Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com