Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak Sejarah Kota Tua

Kompas.com - 24/05/2017, 10:12 WIB

Ketika orang mulai banyak berkunjung ke Kota Tua, Kartum dan kawan- kawan beralih berkunjung ke peninggalan sejarah lain, misalnya kawasan pecinan di Jakarta Barat, Pasar Mester Jatinegara, beberapa museum di Jakarta, dan masjid tua.

Supaya peserta komunitas bisa melihat dengan cermat setiap obyek, Kartum sering mengajak anggota komunitas berjalan kaki menyusuri obyek-obyek tersebut.

Manfaat ganda

Sering kali peserta diajak berjalan kaki sampai lebih dari 5 kilometer menyusuri jejak-jejak sejarah yang tersisa.

Alih-alih kapok, mereka justru senang. Anggota pun mulai memberi masukan tentang obyek-obyek yang perlu dikunjungi, baik di daerah Jabodetabek maupun di daerah lain. Kartum kemudian merancang jalan-jalan ke sejumlah tempat.

”Pada perayaan Imlek, biasanya kami diajak ke klenteng-klenteng, lalu waktu puasa kami berkunjung ke masjid-masjid tua di Jakarta,” kata Ida Farida, karyawan swasta di Jakarta yang sekitar lima tahun bergabung di KJB.

Ida yang sehari-hari bekerja sebagai akuntan juga rajin ikut perjalanan ke luar kota, seperti Cilacap, Malang, Cirebon, dan Lasem. Sejak 2010, KJB meluaskan kunjungan ke bangunan- bangunan tua dan benteng-benteng di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Belakangan, Kartum juga mengadakan jamuan makan malam di museum. Acara bernama rijsttafel itu menyuguhkan makanan tempo dulu. Dengan membayar Rp 100.000, peserta bisa bersantap sambil menikmati film sejarah dan hiburan musik tempo dulu.

Selain itu, ada kunjungan ke tempat penggalian situs Trowulan (Jatim), Karawang (Jabar), dan Pasar Ikan (Jakarta). Kartum ingin anggota KJB merasakan susahnya menggali benda bersejarah.

”Dengan melihat dan merasakan sendiri proses ekskavasi, saya berharap mereka lebih menghargai temuan benda bersejarah,” kata pemilik gelar master bidang museum ini.

Sekalipun judulnya jalan-jalan, banyak peserta mendapat manfaat ganda dari KJB. ”Kayak belajar sejarah. Di tiap obyek bersejarah, kami mendapat penjelasan rinci dari pemandu yang paham dengan tempat itu,” ujar Ida.

Ia berpendapat, cara yang dilakukan KJB itu cocok untuk belajar sejarah. ”Ini menyenangkan dan mudah dimengerti daripada hanya belajar di kelas,” kata Ida.

Galuh, anggota staf sebuah kantor perwakilan negara asing di Jakarta, juga mendapat banyak manfaat. ”Aku jadi lebih kenal dengan sejarah Indonesia,” kata Galuh. (Soelastri Soekirno)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Mei 2017, di halaman 29 dengan judul "Menelusuri Jejak Sejarah Kota Tua".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com