Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNBKDS dan WWF Perkuat Konservasi Wisata Alam

Kompas.com - 14/07/2017, 07:36 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) dan WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat menandatangani kesepakatan kerja sama, Kamis (13/7/2017).

Isi kerja sama memuat Rencana Pelaksanaan Program (RPP) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dilakukan dalam kerangka penguatan fungsi kelembagaan pengelola serta masyarakat, perlindungan kawasan, pengawetan flora dan fauna, pengembangan wisata alam, pemberdayaan masyarakat di dalam serta di sekitar kawasan TNBKDS yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu.

Kepala Balai Besar TNBKDS Arief Mahmud mengatakan, perjanjian kerja sama operasional ini bermaksud menguatkan fungsi TNBKDS dengan para mitra strategisnya. "Hal tersebut juga untuk mendukung dan mendorong efektivitas pengelolaan taman nasional,” ujar Arief.

(BACA: Sentarum, Danau bagi Para Pencari Keseimbangan Hidup)

Menurut Arief, Balai Besar TNBKDS merupakan unit pengelola penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

"BBTNBKDS mempunyai tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya berdasarkan peraturan perundang-undangan di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat," jelasnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sambung Arief, BBTNBKDS dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, dalam hal ini WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat sebagai organisasi yang sudah cukup lama berkontribusi dalam kerja-kerja konservasi di Kalimantan Barat.

Manajer Program Kalimantan Barat WWF-Indonesia Albertus Tiju mengungkapkan, kerja sama ini akan semakin memperkuat upaya pelestarian keanekaragaman hayati Kalimantan Barat yang sudah dilakukan oleh WWF selama ini.

Kerja sama ini menjadi bagian dari kerja kolaboratif WWF dengan para pihak, khususnya yang terkait bidang lingkungan dan konservasi.

"Selama ini, WWF memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan Balai Besar TNBKDS, terutama dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Kapuas Hulu. Saya optimis kerja sama ini akan dapat meningkatkan capaian kerja konservasi yang lebih baik lagi,” ucap Albert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com