Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Batang Mulai Giatkan Pembangunan Wisata di Pantura

Kompas.com - 07/05/2018, 12:25 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Batang, Jawa Tengah mulai fokus pada bidang pariwisata. Akses, amenitas (penginapan), dan atraksi wisata mulai dibangun tahun ini.

Mengusung tagline Visit Batang Year 2022 Heaven of Asia, Batang menargetkan di tahun tersebut akan menjadi destinasi tingkat dunia.

"Kita mulai berfokus ke pariwisata, karena Batang punya keunggulan dengan keindahan alamnya. Target kita sesuai tagline 2022 jadi surganya Asia," tutur Wihaji selaku Bupati Batang saat dikunjungi KompasTravel di rumah dinasnya, Jumat (4/5/2018).

Baca juga : Inilah Batik Batang yang Eksotis, tetapi Nasibnya Kian Terkikis

Beberapa kebijakan pun disusun untuk mewujudkan visi tersebut.

Dari segi pemerintahan, ia bersama Dinas Pemuda Olahaga dan Pariwisata (Disporapar) berencana membuat road map perencanaan ulang untuk pariwisata Batang.

Mulai dari pembangunan amenitas yaitu hotel berbintang. Karena salah satu kelemahan Batang tidak punya hotel bintang tiga ke atas.

Bupati Batang, Wihaji (kiri) saat menerima kunjungan dari Biro Humas Kementerian Pariwisata, di rumah dinasnya, Jumat (4/5/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Bupati Batang, Wihaji (kiri) saat menerima kunjungan dari Biro Humas Kementerian Pariwisata, di rumah dinasnya, Jumat (4/5/2018).
“Rencana kita akan groundbreaking satu hotel besar berbintang, yang terkoneksi dengan mall dan strategis untuk wisata. Tahun 2019 semoga sudah mulai dibangun,” ujar Wihaji.

Akses ke beberapa destinasi prioritas pun akan dibenahi, terutama di sekitar Pantura. Ambisinya mengoneksikan antara akses darat, laut dan udara.

“Beberapa akses ke destinasi wisata juga sedang kita tata. Penyambungan darat, laut, dan udara salah satunya dengan membangun bandara perintis, dan angkutan pemandu moda dari Stasiun Pekalongan,” tuturnya.

Wihaji mengatakan jalur Pantura jadi aset yang wajib dimanfaatkan. Para pemudik biasanya mulai mencari informasi wisata saat berangkat, dan berkunjung pada arus balik.

Paralayang jadi salah satu andalan wisata Kabupaten Batang, tepatnya berada di Bukit Kedawung, Desa Sikuping, Jumat (4/5/2018).Agus/market.inc Paralayang jadi salah satu andalan wisata Kabupaten Batang, tepatnya berada di Bukit Kedawung, Desa Sikuping, Jumat (4/5/2018).
“Kita bersiap dengan paket-paket wisata Pantura, dan ada event festival pariwisata nanti di Pantura,” kata Wihaji.

Selaras dengan Bupati, Kepala Disporapar Batang, Wahyu Budi Santoso mengatakan pihaknya mulai merancang ulang pariwisata di Batang dengan target tahun 2022 tesebut.

“Saat ini kita sedang membuat road map destinasi-destinasi utama di Batang, mulai dari Pagilaran, berbagai pantai, curug, dan destinasi pendukungnya. Investasi penginapan mulai masuk, akses sudah diajukan,” ujar Wahyu di Pantai Cemoro Sewu, Kamis (3/5/2018).

Curug Gombong di Kabuaten Batang, Jumat (4/5/2018).Sendy A/ indonesia.travel Curug Gombong di Kabuaten Batang, Jumat (4/5/2018).
Wihaji menargetkan tahun ini regulasi dan penguatan kelembagaan bisa tuntas. Selain itu, pembangunan beberapa destinasi utama juga tetap berjalan.

Tahun 2017 lalu, wisatawan nusantara yang datang ke Batang 447.000 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara masih sangat minim.

“Wisman hanya mengandalkan para pekerja di PLTU yang mayoritas orang Jepang,” terang Wihaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com