Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Menjelajah Kebun Teh Pagilaran Batang

Kompas.com - 03/05/2018, 14:42 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Di balik hangatnya pantai Batang, ada perbukitan penuh tanaman teh yang terkenal di mancanegara.

Kebun teh itu jadi agrowisata unggulan di kabupaten yang dilalui Jalur Pantura ini. Lokasinya di Desa Pagilaran, sekitar satu jam dari pusat Kabupaten Batang, ke arah selatan.

Dengan luas 1.130 hektare, Kebun Teh Pagilaran berada di atas 600-1.600 meter di atas permukaan laut.

Tidak heran, suhu sekitar 16 derajat "menggigit" KompasTravel saat pagi hari menjelang matahari terbit.

Baca juga : Apakah Teh Celup Mahal Pasti Berkualitas Tinggi?

Salah satu atraksi wisata agro yang bisa Anda nikmati di sini ialah tea walk, menelusuri enam kilometer jalur perkebunan teh.

Agar tidak ketinggalan momen memetik teh, Anda harus keluar sekitar pukul 05.00-06.00 pagi. Udara dingin jadi tantangan tersendiri menikmati indahnya matahari terbit di tengah kesegaran kebun teh.

Truk yang digunakan wisatawan berkeliling di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Truk yang digunakan wisatawan berkeliling di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).
Ada dua tipe tea walk yang bisa Anda ikuti yakni menggunakan truk menuju perbukitan, atau berjalan di kebun sekitaran pabrik.

Baca juga : Tips Memilih Teh Sesuai Mood

Saya memilih ikut rombongan truk dengan berkeliling kebun teh menuju Bukit Kamulyan. Truk yang digunakan ialah truk double, dengan tinggi sekitar satu meter.

Perjalanan terjal naik turun dengan kontur bebatuan akan dilalui wisatawan. Jatuh bangun karna guncangan di dalam truk pun jadi hiburan tersendiri.

Baca juga : Selain Kopi, Teh Juga Bisa Diseduh dengan Teknik Cold Brew

Ada yang memilih berdiri untuk melihat pemandangan, ada pula yang duduk karena mual.

Wisatawan menggunakan truk untuk berkeliling di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan menggunakan truk untuk berkeliling di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).
Di beberapa titik yang menyuguhkan pemandangan kita bisa turun untuk berfoto. Puncaknya setelah sekitar tiga kilometer, terlihat kebun yang menawan dengan barisan ibu-ibu pemetik teh.

Anda bisa turun, berfoto bersama mereka bahkan belajar memetik teh yang baik itu seperti apa.

Berfoto di tengah rimbunnya pepohonan teh dengan latar pegunungan jadi hal yang tidak boleh dilewati di sini. Belum lagi udara yang sejuk dan hangatnya sinar mentari pagi, jadi hal yang istimewa untuk dinikmati.

Usai menelusuri kebun dan lahan pembibitan teh, saatnya wisatawan menuju pabrik pengolahannya. Di dalam pabrik tersebut, setiap tahunnya tidak kurang 8.000 ton teh diproduksi.

Indahnya lanskap di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Indahnya lanskap di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).
"70-80 persen teh kita diekspor ke luar sebagai teh premium. Kalau di Indonesia belum ada pasarnya," tutur Rahmat Gunadi, Direktur Utama Pagilaran, saat dikunjungi wartawan pariwisata, Rabu (3/5/2018).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com