KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupaya menguatkan wisata sejarah, salah satunya dengan menjadikan Kampoeng Ketandan Yogyakarta menjadi salah satu destinasi walking tour atau wisata jalan kaki.
Hal ini untuk memperkenalkajnya secara lebih luas pada masyarakat.
"Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata DIY sudah mulai buat suatu kolaborasi dengan teman-teman penggiat museum. Ada Malioboro Walking Tour (di mana salah satu kegiatannya) menyelusuri Kampoeng Ketandan Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja kepada media, Senin (29/5/2023), seperti dikutip dari Tribun Jogja.
Baca juga:
Kampoeng Ketandan dinilai merupakan destinasi wisata yang memiliki catatan sejarah unik, serta menjadi bukti akulturasi budaya China dan Yogyakarta.
Oleh karena itu, lanjut Singgih, Kampoeng Ketandan perlu dilestarikan dan diperkenalkan secara lebih luas ke masyarakat.
"Dulu kan ada walikota di situ dari keturunan China, kemudian menetap tinggal di situ. Sekarang rumah itu sudah dibeli oleh Pemda DIY dan akan menjadi tempat rumah budaya," tuturnya.
Menurutnya, rumah budaya di Kampoeng Ketandan Yogyakarta sudah direhabilitasi dan akan akan terus disesuaikan.
Meski belum dibuka, namun kampung ini sudah dimasukkan ke dalam daftar destinasi walking tour yang berkolaborasi dengan pegiat museum.
Baca juga: Apakah Candi Borobudur Ada di Yogyakarta?
Dikutip dari Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, Kampoeng Ketandan hadir pada akhir abad ke-19.
Saat itu, Kampoeng Ketandan menjadi pusat pemukiman warga China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.